Selasa 26 Apr 2022 03:57 WIB

Kalimat Tauhid: Tafsiran Kata Ikhlas dalam Sabda Rasulullah

Rasulullah memberikan tuntunan agar senantiasa ikhlas.

Rasulullah memberikan tuntunan agar senantiasa ikhlas. Berdoa Ilustrasi
Foto: Antara
Rasulullah memberikan tuntunan agar senantiasa ikhlas. Berdoa Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  Kalimat ikhlas (kalimat pemurnian) maksudnya adalah kalimat yang memurnikan penghambaan (tauhid) hanya kepada Allah, yaitu kalimat ‘laa ilaaha ilallaah’, terkadang kalimat ini disebut juga sebagai kalimat thayyibah (kalimat kebajikan) atau disebut juga kalimat taqwa (kalimat ketakwaan).

Ibnu Qayyim Al Jawziyah menjelaskan tentang hadis ini bahwa kalimat ikhlas adalah kalimat ‘asyhadu alla ilaha illallah’ (aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang hak untuk disembah selain Allah),  di ‘Kami berpagi-pagi di atas fitrah Islam’  maksudnya adalah fitrah mencintai Allah (mahabbah), mengabdi hanya untuk-Nya, tanpa menyekutukan-Nya (ibadah), dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah sebagai hamba yang hina-dina dan selalu ingin tunduk serta kembali pada-Nya.

Baca Juga

Inilah tauhidnya orang-orang istimewa yang mengikuti jejak agama tauhid Nabi Ibrahim AS. Hanya orang lemah akal yang tidak menyukai tauhid jenis ini, sebagaimana Allah berfirman, "Dan tidak ada yang benci kepada agama Ibrahim, melainkan orang yang memperbodoh dirinya sendiri, dan sungguh Kami telah memilihnya di dunia dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh." (QS Al Baqarah [2]:130).

Membaca kalimat tauhid ini di awal pagi dan petang adalah salah satu sunnah yang disyariatkan oleh Rasulullah SAW.    

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement