Senin 25 Apr 2022 11:47 WIB

Rasulullah Berdoa untuk Umatnya di Pagi Hari, Mengapa?

Rasulullah Berdoa untuk Umatnya di Pagi Hari, Mengapa?

Rep: Mgrol97/ Red: Agus Yulianto
Umat muslim berdoa usai menunaikan Shalat Jumat di Masjid Jamik Quba, Pidie Jaya, NAD, Jumat (9/12).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Umat muslim berdoa usai menunaikan Shalat Jumat di Masjid Jamik Quba, Pidie Jaya, NAD, Jumat (9/12).

REPUBLIKA.CO.ID, Waktu pagi adalah waktu yang sangat utama dan penuh berkah, bukan berarti selain pagi hari adalah waktu yang tidak diberkahi. Namun, pagi hari adalah waktunya manusia memulai aktivitas dan masih penuh semangat setelah istirahat semalaman. Para orang tua  sering mengatakan, jika bangun kesiangan, rezeki akan dipatok ayam.

Kenyataannya di antara waktu yang paling baik untuk bekerja dan mencari rezeki adalah dipagi hari. Rasulullah SAW bahkan secara khusus mendoakan waktu pagi kepada umatnya.

Rasulullah SAW bersabda, “Ya Allah berkahilah untuk umatku waktu pagi mereka.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah).

Dikutip dari buku yang berjudul ’20 Amalan Rezeki dalam Berbisnis’ karya Yunus Mansur dikatakan bahwa Rasulullah SAW tidak mengirimkan pasukan untuk berperang kecuali pada pagi hari. Peperangan yang akhirnya dipenuhi dengan keberkahan serta kemenangan, karena pasukan yang masih begitu bersemangat membela Islam.

Shakhr Al-Ghamidy adalah sahabat Rasulullah SAW yang meriwayatkan hadits di atas. Sebagai seorang pedagang, beliau menerapkan langsung hadits tersebut dengan selalu mengirimkan barang dagangannya pada pagi hari. Alhasil, beliau memperoleh keberkahan dari Allah SWT berupa keberhasilan usaha dan harta yang yang melimpah.

“Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dibanding seorang mukmin yang lemah. Dan pada keduanya terdapat kebaikan. Senantiasa berusahalah untuk melakukan segala yang berguna bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan janganlah engkau menjadi lemah.” (HR. Muslim)

“Sesungguhnya Allah SWT senang melihat hamba-Nya bersusah payah (kelelahan) dalam mencari rezeki yang halal.” (HR. Adailami)

Meskipun demikian, janganlah kesibukan pada pagi hari melalaikan kita dari mengingat Allah SWT. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi.” (QS. Al-Munaafiquun: 9)

Mengingat besarnya keberkahan pada waktu pagi, sebagai seorang muslim hendaknya tidak membiasakan tidur setelah shalat shubuh. Bahkan hingga melalaikan shalat Shubuh dan memilih meneruskan tidurnya.

Rasulullah SAW biasanya tidak beranjak dari tempat duduknya setelah shalat shubuh hingga terbit matahari. Baru ketika matahari terbit, Rasulullah SAW berdiri meninggalkan tempat shalat beliau. Sangat dianjurkan untuk berdzikir setelah shubuh dan tetap duduk di tempat shalat jika tidak memiliki halangan.

Semoga kita dapat meniru jejak para salihin dalam memanfaatkan waktu pagi. Islam mengajarkan pemeluknya untuk produktif, berkarya, dan tidak bermalas-malasan khususnya di waktu pagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement