Ahad 24 Apr 2022 23:48 WIB

Tsalabah dan Turunnya Perintah Zakat

Tsalabah dan Turunnya Perintah Zakat

Zakat
Foto:

Rasullulah memegang janji Tsa’labah. Dia akhirnya mengamini keinginan Tsa’labah dan berdoa untuk Tsa’labah agar Allah memberikannya rezeki dan memberkahinya. “Ya Allah, anegerahkanlah harta kekayaan kepada Tsa’labah,” ujar Nabi.

Allah memenuhi doa Rasulullah sehingga akhirnya Tsa’labah mendapatkan seekor unta dan domba. Tsa’labah sangat senang. Setiap hari dia berusaha menggemukkan ternaknya, membuat ternaknya bisa menghasilkan susu yang banyak untuk bisa dijual. 

Pada suatu sore, sambil mengurus ternaknya, Tsa’labah mendengar suara terompet ditiup. Tanpa ragu, Tsa’labah menyandang pedang, mengendarai untanya, lalu pergi menuju masjid Nabi di Madinah.

Sesampai di sana, dia melihat kelompok Anshar dan Muhajirin mempersiapkan perlengkapan untuk menghadapi orang Quraisy. Tsa’labah pun bergabung dengan kelompok tersebut dan ikut serta dalam Perang Badar. 

Umat Muslim memenangkan pe rang tersebut dengan gemilang. Kemenangan yang tidak disangka karena berbeda dengan orang Quraish, pasukan Islam minim senjata.

Sementara, kaum musyrikin mengumpulkan harta kekayaan dan mempersiapkan senjata yang lengkap agar mereka bisa meraih kemenangan pada perang tersebut (al-Anfaal:36-37). Tetapi, yang terjadi kelompok ka?r hancur. Harta mereka habis dan mayat mereka dikumpulkan dalam satu lubang. 

Tsa’labah menyaksikan semua itu dengan mata kepalanya. Dia melihat bahwa harta itu tidak berguna sedikitpun dalam membela pe miliknya. Sayangnya, Tsa’labah ke mudian lupa akan pelajaran tersebut. Dia kembali pada harta dan kawanan ternaknya. Dia menggembalakannya, menggemukkan yang kurus, dan membesarkan yang kecil. 

Harinya semakin sibuk seiring bertambahnya jumlah ternak yang dimilikinya. Mereka beranak pinak bak belatung hingga Madinah menjadi penuh sesak. Akibatnya, dia dan ternaknya menyingkir dan tinggal di sebuah lembah dekat Madinah sehingga dia masih bisa shalat Zhuhur dan Ashar dengan berjamaah. Sedangkan, shalat lainnya dilakukannya sendirian.

Ternaknya terus bertambah dan dia menjadi sangat sibuk. Akhirnya, Tsa’labah mulai meninggalkan shalat Jumat. Dia hanya menemui orang-orang yang lewat padang gembalaannya untuk menuju shalat Jumat di Masjid Madinah dan hanya untuk menanyakan kabar.

Saat itu, Rasulullah menangkap ada hal yang aneh dari Tsa’labah. Dia pun bertanya kepada dua pengendara unta yang ditemuinya. “Apa yang dilakukan oleh Tsa’labah?” Mereka menceritakan soal ternak Tsa’labah kepada Nabi. Rasul terkejut dan bersabda. “Aduh celaka Tsa’labah, aduh celaka Tsa’labah, celaka Tsa’labah,” tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement