REPUBLIKA.CO.ID, Surah Alfatihah disebut sebagai pembuka bukan berarti bahwa surah tersebut turun pertama kali dalam Alquran. Banyak sekali hadis yang menyebutkan bahwa lima ayat dari surah Al 'Alaq atau Iqra merupakan wahyu yang pertama diturunkan saat Rasulullah berada di Gua Hira. Karena itu, tidak wajar jika ada riwayat lain yang menggugurkannya.
Pakar tafsir Alquran M Quraish Shihab dalam Tafsir Al Mishbah menjelaskan, Surah Alfatihah turun di Makkah sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Ini dibuktikan karena nama as-Sab 'al-Matsani sudah disinggung dalam Surah Al Hijir (15) ayat 87: "Sesungguhnya Kami telah menganugerahkan kepadamu as-Sab al Matsani dan Alquran al Karim."
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa as-Sab al Matsani merupakan satu dari tiga nama Alfatihah yang pernah dijelaskan Rasulullah SAW. (Baca: Surah Alfatihah Punya Tiga Nama).
Sementara itu, Al Hijr juga disepakati oleh mayoritas ulama turun ketika Rasulullah SAW masih bermukim di Makkah. Ini diperkuat karena shalat telah diwajibkan di Makkah sedangkan Rasulullah bersabda bahwa shalat tidak sah tanpa membaca surah Alfatihah.
Tak hanya itu, Quraish Shihab menjelaskan ada indikator di dalam Alfatihah bahwa surah tersebut bukan merupakan wahyu pertama. Hal ini tampak pada ayat kelima: Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in. Artinya hanya kepada-Mu kami mengabdi dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan.
Kata kami (bentuk jamak) memberi isyarat bahwa ayat ini baru turun setelah adanya komunitas Muslim yang menyembah Allah secara berjamaah. Ini tentu tidak terjadi pada awal masa kenabian.
Di samping itu, kandungan surah ini berbeda dengan kandungan surah-surah pertama yang umumnya berisi tentang pengenalan terhadap Allah dan pendidikan untuk Nabi Muhammad saw. Sebagai contoh dalam Iqra, Al Muzammil dan Al Mudatsir.