Jumat 29 Apr 2022 05:05 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Muhasabah di Akhir Ramadhan

Introspeksi diri diperlukan untuk menilai kuantitas dan kualitas ibadah Ramadhan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Umat Islam membaca Al Quran bersama-sama di Masjid Raya Nurul Islam, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (27/4/2022). Kegiatan Khataman Al Quran yang dilakukan 10 hari terakhir di bulan suci Ramadhan tersebut untuk meraih malam kemuliaan (Lailatulqadar) dari Allah SWT dengan memperbanyak amal ibadah yaitu membaca Al Quran, Shalawat, Shalat Tahajud (malam) dan berdzikir. Naskah Khutbah Jumat: Muhasabah di Akhir Ramadhan
Foto: ANTARA/Makna Zaezar
Umat Islam membaca Al Quran bersama-sama di Masjid Raya Nurul Islam, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (27/4/2022). Kegiatan Khataman Al Quran yang dilakukan 10 hari terakhir di bulan suci Ramadhan tersebut untuk meraih malam kemuliaan (Lailatulqadar) dari Allah SWT dengan memperbanyak amal ibadah yaitu membaca Al Quran, Shalawat, Shalat Tahajud (malam) dan berdzikir. Naskah Khutbah Jumat: Muhasabah di Akhir Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: KH. Samsul Ma’arif

Intisari Khutbah Jumat, 25 Ramadhan 1442 H / 7 Mei 2021 M, dilansir di Mimbar Jumat Edisi 1111 Tahun 2021 dari laman resmi Masjid Istiqlal.

Baca Juga

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,

Waktu terus berjalan menemani kehidupan manusia, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan dan bulan pun berganti tahun. Begitu juga dengan satu bulan Ramadhan dalam satu tahun penanggalan Hijriyah, hadir setiap tahunnya dan akan berganti dan pergi sesaat lagi meninggalkan manusia. Mungkin sudah tak terhitung kita berjumpa dengan Ramadhan, namun saat Ramadhan berlalu tak terhitung juga penyesalan karena kita tidak memaksimalkan Ramadhan untuk memperbaiki kualitas dan kuantitas hubungan kita dengan Allah subhanahu wata'ala dan hubungan kita dengan sesama manusia.

 

Padahal dalam satu surat khusus Allah subhanahu wata'ala memperingatkan kita tentang ruginya manusia karena sudah lalai dengan waktu dan kesempatan yang Allah subhanahu wata'ala berikan.

Firman Allah subhanahu wata'ala dalam Alquran Surat Al-Ashr Ayat 1-3:

وَالْعَصْرِ (1)  إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)  

"Demi masa, sungguh, manusia berada dalam KERUGIAN, kecuali orang-orang yang BERIMAN dan mengerjakan KEBAJIKAN serta saling menasihati untuk KEBENARAN dan saling menasehati untuk KESABARAN."

Oleh karena itu, di akhir Ramadhan yang penuh berkah ini, sudah selayaknya kita menengok kembali ke belakang dan melakukan introspeksi diri. Introspeksi diri sangat diperlukan untuk menilai kadar kuantitas dan kualitas apa yang telah kita lakukan selama Ramadhan tahun ini.

Secara kuantitas, kita perlu melakukan banyak bermuhasabah. Misalnya tentang shalat wajib lima waktu secara berjamaah di masjid, berapa kali kita menjadi ma’mum masbuq? Berapa kali kita luput dari shalat berjama’ah di masjid?

Berapa kali kita mendapatkan shaf pertama, shaf kedua, shaf ketiga dan seterusnya? Lalu tentang shalat sunnah, kita renungkan sejenak; berapa kali kita luput mengerjakan shalat sunnah rawatib qabliyah maupun ba’diyah?

Sudah rutinkah kita mengerjakan shalat Dhuha bulan mulia ini? Berapa kali kita tidak menyelesaikan shalat tarawih dan witir bersama imam di masjid?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement