Ahad 10 Aug 2025 19:58 WIB

Mukjizat Alquran dalam Kepribadian Rasulullah SAW

Sifat kenabian itu menyatu dalam sebuah raga manusia.

Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu bukti mukjizat Alquran adalah kepribadian Rasulullah SAW. Betapa tidak? Manusia paling sempurna yang Allah ciptakan itu merupakan figur yang tak pernah sebanding dengan manusia manapun yang pernah ada.

Prof Quraish Shihab dalam bukunya berjudul Mukjizat Alquran menjabarkan, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan guna mempermudah bukti-bukti kemukjizatan Alquran. Yakni melalui kepribadian Rasulullah SAW, memahami kondisi masyarakat pada saat turunnya Alquran, dan cara Alquran diturunkan.

Baca Juga

Membuktikan kebenaran seorang nabi tidak harus melalui mukjizat yang dipaparkannya, tapi juga dapat dibuktikan dengan mengenal kepribadian, keseharian, akhlak, hingga air mukanya. Imam Al-Ghazali dalam konteks ini menekankan bahwa apabila seseorang merasa ragu seseorang itu nabi atau bukan, tidak mungkin keraguan itu berubah menjadi keyakinan, kecuali seseorang tersebut telah mengetahui keadaannya.

Baik dengan cara melihat langsung atau mendengar beritanya melalui sejumlah orang yang menurut adat, mereka mustahil melakukan kebohongan. Nabi Muhammad dikenal baik dari sikap, tutur, hingga penyampaian orang yang mengenalnya sebagai pribadi yang sangat baik.

Apakah Rasulullah merupakan sosok yang gila kedudukan? Menghalalkan segala cara untuk mencapai suatu tujuan? Atau apakah Rasulullah mengaku tahu segala hal?

Sangat populer bagaimana tawaran tokoh-tokoh kaum musyrikin Makkah kepada Rasul. Rasulullah diiming-imingi harta, kedudukan, wanita dengan syarat bersedia menghentikan dakwahnya. Namun semua itu ditolak beliau.

 

sumber : Dok Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement