REPUBLIKA.CO.ID, Mencari rezeki adalah bagian dari kehidupan manusia. Setiap hari kita bekerja siang dan malam demi menunaikan kewajiban dan tanggung kita. Agar meraih kesuksesan dalam mencari rezeki, umat Islam pun harus tetap mengingat Allah.
Sebagaimana difirmankan dalam Alquran:
فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Artinya: "Apabila sholat (Jumat) telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung." (QS Al-Jumu‘ah [62]:10)
Lalu apa maksud dari ayat tersebut?
Merujuk pada Tafsir Tahlili Kemenag RI, pada ayat ini Allah menerangkan bahwa setelah selesai melakukan sholat Jumat, umat Islam boleh bertebaran di muka bumi untuk melaksanakan urusan duniawi, dan berusaha mencari rezeki yang halal, sesudah menunaikan yang bermanfaat untuk akhirat.
Hendaklah mengingat Allah sebanyak-banyaknya dalam mengerjakan usahanya dengan menghindarkan diri dari kecurangan, penyelewengan, dan lain-lainnya. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi apalagi yang tampak nyata, sebagaimana firman Allah:
عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ࣖ ١٨
Artinya: "Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata. Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana." (QS at-Tagabun [64]: 18)
