Sabtu 26 Apr 2025 17:01 WIB

Abbas Gembosi Pejuang Gaza yang Korbankan Jiwa Raga, Akhir Keruntuhan Otoritas Palestina?

Abbas menggembosi perjuangan pejuang Gaza dan Tepi Barat Palestina.

Presiden Palestina, Mahmud Abbas (kiri) dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kanan)
Presiden Palestina, Mahmud Abbas (kiri) dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ini bukan sebuah kesalahan lidah, melainkan sebuah kesalahan nasional dan moral yang dilakukan oleh Mahmoud Abbas (Abu Mazen) dalam pernyataannya baru-baru ini.

Dia melancarkan serangan tajam terhadap Perlawanan Palestina di Gaza, yang dipimpin oleh Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, yang memicu gelombang kemarahan dan kontroversi yang meluas di kalangan masyarakat dan pengguna media sosial.

Baca Juga

Hal ini terjadi pada saat pembukaan sesi ke-32 Dewan Pusat Palestina (PCC), di mana dia menuntut agar tawanan Israel yang ditahan oleh Perlawanan diserahkan.

Dia menggunakan bahasa yang menghina dan tidak pantas terhadap Perlawanan ketika melakukan hal itu, alih-alih mengarahkan tuduhannya kepada entitas Zionis dan menuntut agar mereka berhenti melakukan pembantaian dan serangan berulang kali terhadap rakyat Palestina.

Dalam sebuah pernyataan yang memicu kontroversi luas, Komite Sentral Fatah meminta Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, untuk "berhenti mengarahkan nasib rakyat Palestina sesuai dengan agenda-agenda asing".

Komite Sentral menganggap Hamas bertanggung jawab karena menghalangi proses nasional Palestina, dan menuntut Hamas untuk mematuhi apa yang disebutnya sebagai upaya-upaya Mahmoud Abbas dan mematuhi kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Menurut para pengamat dan analis, pernyataan-pernyataan ini, yang bertepatan dengan meningkatnya serangan brutal Israel ke Jalur Gaza dan krisis nasional yang memburuk, mencerminkan pergeseran prioritas politik Otoritas Palestina dan merupakan upaya berbahaya untuk mengalihkan tanggung jawab atas krisis ke pihak Perlawanan daripada menghadapi Penjajah.

Pernyataan Komite Sentral Fatah tidak bisa dilepaskan dari jalan yang telah ditempuh Otoritas Palestina selama bertahun-tahun, dalam bentuk koordinasi keamanan dengan Penjajah Israel, penganiayaan terhadap para pejuang Perlawanan di Tepi Barat, dan mendistorsi citra perlawanan bersenjata dalam berbagai bentuk, dengan dalih "kepentingan nasional" dan "legitimasi internasional". 

photo
Ragam Faksi Militer di Palestina - (Republika)

Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
  • Selama perang Gaza - genocida oembunuh berdarah dingin olrh si penjajah israel yg didukung ' pendekar HAM ' AS + sekutunya yg mengaku sbg negara2 beradab , menjungjung dan membela HAM tetnyata dihafapan Geicida israel, bukannya menghentikan makah nendukungnya. Maka dg jelas dukungan terhadao GENICIDA yg diakukan Israel , menjafi bukti tak terbantahkan bhwa merekapun secara tdk langsung melakukan kejahatan GENICIDA. Itukan yg dusebut negara beradab, demokratis menjungjungtinggi HAM ? Sekarang presiden palestina malah dg pernyataanya itu secara tdk langsung mendukung GENICIDA israel. Terbujti selama oerang Gaza dan prrlaeanan pejuang teoi barat dan semakin masifnya penjarahan, perampokan dan perluasann pemukiman penjajah di tepi barat menunjukan bahea dia itu diduga bonekanya penjajah israel. Tetbukyi juga bahwa dg afanya keoshlawana parabpejuang gaza dalam mengusir di penjsjah isrel telah membuka mata hati para pemimpin negara barat dan negara2 ksinnya utk menetima fan mengakui nrgara Palestina yg sebelumnya dianggap sebelah mata. Sayang presiden palestina telah ' bisu, tuli, buta' atas petjuangan Hamad dannoara prjuanglainnya dalam upaya mengusir penjajah isrel dimuja bumi palestina. UUD45 mengatakan " oenjajahan fi atadvdunia harus dihapuskan karena tdk sesuai dengan perikemanusian dan perikeadilan"
    1 Bulan lalu
  • Terus lanjutkan melawan ZIONIS ISRAEL sbg penjajah.. wujudkan KEMERDEKAAN Palestina..
    1 Bulan lalu
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement