Kamis 16 Jan 2025 16:04 WIB

Ayat Surat Yasin Ini Isyaratkan Kuasa Allah Atas Kebakaran Los Angeles dan Ancaman Trump

Surat Yasin ayat 82 isyaratkan kuat kuasa Allah SWT atas kebakaran Los Angeles

Rep: Teguh Firmansyah / Red: Nashih Nashrullah
Kebakaran besar melanda kawasan Pacific Palisades, Los Angeles, California, Selasa (7/1/2025) waktu setempat. Kebakaran hutan yang dipicu oleh angin kencang melanda lereng bukit Los Angeles, menghanguskan sedikitnya 770 hektare lahan termasuk permukiman warga. Kebakaran terus meluas akibat hembusan angin kencang. Evakuasi sedang dilakukan karena potensi ancaman terhadap nyawa dan harta benda. Sebanyak 30.000 orang dievakuasi akibat kebakaran tersebut yang saat ini terus meluas.
Foto: AP Photo/Ethan Swope
Kebakaran besar melanda kawasan Pacific Palisades, Los Angeles, California, Selasa (7/1/2025) waktu setempat. Kebakaran hutan yang dipicu oleh angin kencang melanda lereng bukit Los Angeles, menghanguskan sedikitnya 770 hektare lahan termasuk permukiman warga. Kebakaran terus meluas akibat hembusan angin kencang. Evakuasi sedang dilakukan karena potensi ancaman terhadap nyawa dan harta benda. Sebanyak 30.000 orang dievakuasi akibat kebakaran tersebut yang saat ini terus meluas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Terdapat satu ayat dalam Surat Yasin yaitu ayat ke-82 yang mengisyaratkan secara kuat, betapa Allah SWT mampu membalik-balikkan keadaan, termasuk menunjukkan kuasa-Nya atas segala sesuatu.

Presiden Terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam akan menjadikan wilayah Timur Tengah, terutama Gaza, neraka. Ini jika Hamas tak segera membebaskan sandera. 

Baca Juga

Namun, justru ternyata, Allah SWT menunjukkan kuasanya dengan kebakaran yang melanda hebat di Los Angeles. Jika Dia sudah berkehendak, maka jadilah suatu perkara dengan sangat mudah, tanpa ada halangan sedikitupun, apapun bentuknya. Allah SWT berfirman: 

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah dia."

Imam Ibnu Katsir, dalam kitab Tafsir al-Quran al-Adhim, menjelaskan yang dimaksud dengan ayat ini bahwa Allah SWT ketika memerintahkan sesuatu maka cukup sekali tanpa pengulangan, perkara tersebut pasti akan terjadi.

Ibnu Katsir pun menukilkan sebuah riwayat Imam Ahmad yang meriwayatkan dari Abu Dzar RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

إن الله يقول : يا عبادي ، كلكم مذنب إلا من عافيت ، فاستغفروني أغفر لكم . وكلكم فقير إلا من أغنيت ، إني جواد ماجد واجد أفعل ما أشاء ، عطائي كلام ، وعذابي كلام ، إذا أردت شيئا فإنما أقول له كن فيكون

Allah berfirman, “Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua bersalah kecuali orang-orang yang Aku ampuni, maka memintalah ampun kepad-Ku an Aku akan mengampuni kalian. Kalian semua miskin kecuali orang-orang yang telah Aku perkaya, Aku adalah yang mulia, terhormat, dan memuliakan, Aku melakukan apa yang Aku kehendaki, karunia-Ku hanya satu kata, hukuman-Ku hanya satu kata, jika Aku menghendaki sesuatu, Aku hanya berkata kepadanya, "Jadilah, maka jadilah."

Sementara itu, Sayyid Quthub Fi Dhilal Al-Quran dalam kitab tafsirnya menulis demikian tentang ayat ini:

يكون هذا الشيء سماء أو أرضا . ويكون بعوضة أو نملة . هذا وذلك سواء أمام الكلمة . . كن . . فيكون

ليس هناك صعب ولا سهل . وليس هنالك قريب ولا بعيد . . فتوجه الإرادة لخلق الشيء كاف وحده لوجوده كائنا ما يكون . إنما يقرب الله للبشر الأمور ليدركوها بمقياسهم البشري المحدود

BACA JUGA: Perburuan Tentara Israel di Brasil dan Runtuhnya Kekebalan Negara Zionis

"Benda ini bisa berupa langit atau bumi. Bisa juga seekor nyamuk atau seekor semut. Ini dan itu sama saja di depan kata Jadilah maka akan menjadi sesuatu.

Tidak ada yang sulit atau mudah. Tidak ada yang dekat maupun jauh. Arah kehendak untuk menciptakan sesuatu sudah cukup untuk keberadaannya. Tetapi Tuhan mendekatkan segala sesuatu kepada manusia sehingga mereka dapat merealisasikannya dalam skala manusia yang terbatas."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement