REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umur memang sudah ditentukan usianya. Kalau sudah tiba akhir hayat seseorang, maka atas perintah Allah, Malaikat Izrail akan langsung mencabut nyawa orang tersebut. Dalam Surah al Araf 34 Allah berfirman begini,
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
wa likulli ummatin ajal, fa iżā jā`a ajaluhum lā yasta`khirụna sā’ataw wa lā yastaqdimụn
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.
Apakah Allah menentukan umur seseorang hingga lebih dari seratus tahun? sangat mungkin. Habib Husein bin Hadi Alhamid di Desa Brani Maron Probolinggo Jawa Timur berusia 120 tahun. di usia senjanya, dia masih kuat berjalan menghadiri majelis ilmu berkumpul bersama jamaahnya.
Habib Hasan bin Muhammad Baharun (Bondowoso) juga berusia lebih dari seratus tahun. Setiap hari rutin bangun tidur pukul 02.00 WIB. Kemudian lanjut qiyamul lail hingga sholat shubuh. Lalu beraktivitas. Tidak pernah begadang. Tidur malam selalu dilakukannya pada pukul 9.00 WIB.
Masih banyak lagi orang-orang yang berusia sentenial. Konon resep menjadi manusia sentenial adalah kebahagiaan. Lalu secara saintifik, apa saja yang ada pada diri manusia sentenial? berikut ini jawabannya.
Para ilmuwan melihat bukti dalam sel punca yang diekstraksi dari orang-orang berusia seratus tahun. Mereka telah menemukan rahasia terobosan untuk hidup lebih lama dan lebih sehat, dengan mempelajari sel punca orang yang berusia seratus tahun.
Sementara para ilmuwan mencoba mengungkap faktor biologis di balik umur panjang. Ttemuan baru itu menunjukkan bahwa kunci untuk mencapai usia 100 tahun terletak pada bagaimana sel tersebut beregenerasi.