REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Mukjizat Alquran, yang diakui oleh orang-orang Arab, orang-orang yang memiliki bahasa yang sama, adalah bukti terbesar dari kenabiannya.
Beberapa orang yang paling terkenal yang masuk Islam karena mereka mengagumi mukjizat Alquran dan yakin bahwa tidak ada sesuatu yang dapat dibuat oleh manusia seperti itu.
Di antaranya Sayyiduna Umar bin al-Khattab, Usaid bin Hadir, Saad bin Mu'adz RA, dan banyak lagi yang lainnya. Menurut cendekiawan, Sayyid Qutb dalam kitab tafsirnya fi Dhilal Alquran, Bangsa Arab telah tersihir sejak saat pertama, baik mereka yang hatinya terbuka terhadap Islam maupun mereka yang penglihatannya tertutup.
Alquran adalah faktor penentu, atau salah satu faktor penentu, dalam keimanan orang-orang yang percaya pada masa-masa awal panggilan, ketika Muhammad SAW belum memiliki kekuasaan atau kekuatan, dan ketika Islam belum memiliki kekuasaan atau kekuatan.
Kisah keimanan Umar bin Khattab RA dan kisah pertobatan al-Walid bin al-Mughira adalah dua contoh dari sekian banyak kisah keimanan dan pertobatan, yang mana keduanya menunjukkan keajaiban penakluk yang sama-sama diakui oleh orang-orang beriman dan orang-orang kafir. Kisah keimanan Umar sudah sangat terkenal, dan kisah pertobatan al-Walid juga layak untuk disebutkan.
Suatu ketika, orang-orang Quraisy mengutus Abu Jahal kepadanya untuk memintanya mengatakan sesuatu tentang Alquran agar semua orang tahu bahwa ia membencinya, dan ia menjawab dengan jawaban berikut ini, yang menunjukkan bahwa ia tersentuh oleh keindahan Alquran :
ماذا أقول فيه؟ فوالله ما منكم رجل أعلَم منِّي بالشِّعر ولا برجزه ولا بقصيده، ولا بأشعار الجنِّ، والله ما يُشبِه الذي يَقولُه شيئًا مِن هذا، والله إنَّ لقوله لحلاوة، وإنَّ عليه لطلاوة، وإنَّه ليَحطِم ما تحتَه، وإنه ليعلو وما يُعلَى عليه.
“Demi Allah, tidak ada seorang pun di antara kalian yang lebih mengetahui tentang syair daripada aku, baik syairnya, syair jin, maupun syair jin, dan demi Allah, apa yang diucapkannya tidak ada yang menyamainya, dan demi Allah, apa yang diucapkannya memiliki rasa manis, dan di dalamnya terdapat rasa manis, dan menghancurkan apa yang berada di bawahnya, dan ia adalah teratas dan tidak ada yang lebih atas lagi."
BACA JUGA: Mengejutkan, Al-Julani Sebut Hayat Tahrir Al-Sham Suriah tak akan Perang Lawan Israel
Abu Jahal berkata, "Demi Allah, umatmu tidak akan puas sampai engkau mengatakannya. Ia berkata, "Biarkan aku memikirkannya." Ketika ia memikirkannya, ia berkata, "Ini tidak lain hanyalah sihir yang bekerja, tidakkah engkau melihat bahwa ia memisahkan seseorang dari keluarganya, kerabatnya, dan para pengikutnya?” Hal ini ditegaskan Alquran dalam surat al-Muddatsir ayat 18-24).