REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani disebutkan, ada sejumlah hal yang membuat kita bahagia di dunia dan akhirat. Hadits tersebut berbunyi:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : " أَرْبَعٌ مَنْ أُعْطِيَهُنَّ فَقَدْ أُعْطِيَ خَيْرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ : قَلْبًا شَاكِرًا ، وَلِسَانًا ذَاكِرًا ، وبَدَنًا عَلَى الْبَلَاءِ صَابِرًا ، وَزَوْجَةً لَا تَبْغِيهِ خَوْفًا فِي نَفْسِهَا وَلَا مَالِهِ "
Dari Ibnu Abbas ra, Rasulullah saw bersabda,“Ada empat perkara, siapa yang mendapatkannya maka ia telah memperoleh kebaikan dunia dan akhirat, yaitu: lidah yang berdzikir, hati yang bersyukur, badan yang bersabar atas musibah, istri salehah yang tidak berkhianat atas dirinya dan harta suaminya".(HR. Thabrani)
Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah I menjelaskan, barangsiapa yang dianugerahi lisan yang gemar berzikir kepada Allah, hati yang selalu bersyukur kepadaNya, tubuh yang sabar dalam menanggung musibah, dan istri yang benar-benar setia kepadanya, bukan karena ia takut atau karena ingin hartanya, maka orang tersebut benar-benar telah mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat. Itu semua adalah kebaikan yang akan membuat kita bahagia.
Bagaimana tidak, setiap saat lisan kita gunakan untuk berzikir kepada Allah dengan menyebut nama-Nya. Bertasbih (subhanallah), bertahmid (Alhamdulillah), dan bertakbir (Allahu Akbar) serta lafadz zikir lainnya. Dengan digunakannya lisan kita untuk berzikir, maka lisan kita akan terjaga dari perbuatan dosa. Sedangkan kalbu yang selalu bersyukur akan membuat kita selalu merasa bahagia dan puas karena salah satu kunci kebahagiaan adalah bersyukur.
Dengan bersyukur kita tidak akan pernah merasa kekurangaan. Adapun tubuh yang selalu sabar dalam menghadapi cobaan adalah cerminan ketegaran hidup. Cobaan hidup pasti akan kita rasakan , yang terpenting agar kita tidak merasa tersiksa adalah kita bersabar dalam menghadapi cobaan. Sedangkan perkara terakhir, seorang istri yang setia adalah simbol ketulusan seorang wanita, karena harta itu adalah perhiasan sementara.