Orang yang memohon ampun juga diberi kelapangan atas semua kekhawatiran, kecemasan maupun keresahan yang dirasakan. Kelapangan yang dimaksud merujuk pada keselamatan.
Adapun rezeki Allah SWT yang diberikan kepada orang-orang yang meminta ampunan, adalah rezeki yang halal dan thayyib. Rezeki akan diberi kepada orang yang meminta ampunan kepada Allah dengan cara yang tidak disangka-sangka, yaitu tidak terpikirkan olehnya dan di saat-saat yang tidak diharapkan.
Disebutkan pula dalam Syarh Sunan Abi Daud, bahwa hadits tersebut bersumber dari firman Allah SWT berikut ini:
وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ اُولٰۤىِٕكَ جَزَاۤؤُهُمْ مَّغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَجَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗ وَنِعْمَ اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَۗ
"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal." (QS. Ali Imran ayat 135-136)