Kamis 22 Aug 2024 05:27 WIB

Doa Agar Firaun dan Kelompok Zalimnya Binasa: Tafsir Surat Yunus Ayat 88

Alquran surat Yunus ayat 88 membahas soal doa Nabi Musa AS kepada Allah.

 Alquran surat Yunus ayat 88 membahas soal doa Nabi Musa AS kepada Allah. Foto:  Firaun

Tafsir Tahlili

Dalam ayat ini dijelaskan pembangkangan dan perbuatan sewenang-wenang Fir‘aun dan pemuka-pemuka kaumnya, kecemasan dan ketakutan Bani Israil, dan pengaduan Musa kepada Allah tentang nikmat yang melimpah yang diberikan kepada Fir‘aun dan kaumnya seperti perhiasan emas permata, pakaian kebesaran yang mewah, dan kekayaan lainnya, namun segala nikmat yang diberikan Allah itu justru menjadikan mereka sesat dari jalan Allah.

Bahkan mereka bertambah sombong dan berbuat aniaya di atas harta kekayaan itu. Allah seakan membiarkan mereka dalam kesesatan sehingga mereka tidak beriman.

Lalu Nabi Musa mendoakan kehancuran Fir‘aun dan pemuka-pemuka kaumnya dengan alasan sebagai berikut: Pertama, Kufur terhadap nikmat Allah. Suatu kenyataan bahwa Fir‘aun dan pemuka-pemuka kaumnya memiliki kekuasaan dan kekuatan yang besar.

Di samping itu, ilmu pengetahuan dan teknologi mencapai puncaknya di zaman Fir‘aun di Mesir. Barang-barang peninggalan Fir‘aun, baik yang terdapat di museum Mesir ataupun di Eropa dan Amerika, menunjukkan ketinggian peradaban dan kebudayaan mereka. Demikian pula benda-benda purbakala dan bangunan-bangunan kuno yang terdapat di Mesir.

Dalam pemerintahan, Fir‘aun memegang kekuasaan mutlak bahkan kepada rakyatnya dia mengaku dirinya sebagai tuhan. Kedua, Menolak kebenaran. Kenyataan menunjukkan bahwa Fir‘aun dan pemuka-pemuka kaumnya telah jauh meninggalkan nilai-nilai moral kemanusiaan dan agama. Hak asasi manusia tidak dihargainya. Mereka hidup dalam kemewahan, di atas derita rakyat.

Musa a.s. telah berupaya membawa Fir‘aun dan pembesar-pembesarnya ke jalan Allah, dengan menunjukkan bukti-bukti kerasulannya. Dia berikan ajaran tentang kebenaran, keadilan, nasehat dan peringatan siksa Allah, dan malapetaka, akibat perbuatannya. Akan tetapi seruan Musa tidak mendapat sambutan yang baik bahkan mendapat tantangan serta permusuhan. Dengan demikian kemungkinan untuk menyeru Fir‘aun dan kaumnya ke jalan Allah telah tertutup serta keimanan mereka tidak dapat diharapkan lagi.

Membiarkan Fir‘aun dan pembesar-pembesarnya dengan kekuasaan, kejayaan dan kekuatannya yang besar sedangkan prinsip dasar hidup mereka jauh lebih rendah dari nilai-nilai moral kemanusiaan dan agama, sangat membahayakan perdamaian dunia dan kesejahteraan umat manusia. Mereka dengan kekuatan dan kekuasaannya, berbuat maksiat dan kerusakan di muka bumi, mengancam keselamatan umat manusia.

Oleh karena itu, Nabi Musa memanjatkan doa kepada Allah untuk kebahagiaan umat manusia, agar Allah melumpuhkan kekuatan Fir‘aun dengan membiarkan mereka dalam kesesatan, sebab kesesatan mereka akan mengakibatkan kehancuran mereka sendiri. Nabi Harun sebagai pembantu utama Nabi Musa, mengamini doa Nabi Musa itu

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement