REPUBLIKA.CO.ID, Allah SWT menyiapkan surga dan neraka di akhirat sebagai balasan bagi amal perbuatan manusia di dunia. Jika surga penuh dengan kesenangan dan kenikmatan, maka manusia yang 'melawan' Allah SWT akan ditempatkan di neraka yang penuh dengan kesengsaraan dan penderitaan.
Tafsir Ilmi Kiamat dalam Perspektif Quran dan Sains terbitan Lajnah Pentashihan Manhaj Alquran Kementerian Agama mengungkapkan, hukuman di neraka tidak terbatas pada hukuman fisik semata tetapi juga yang bersifat non-fisik. Hukuman ini juga seperti halnya kehidupan manusia di dunia yang penuh dengan penghinaan, makian, bentakan, pertengkaran antarpenghuni, dan perkataan-perkataan yang menyakitkan.
Tujuh hukuman yang berbentuk non-fisik itu dipahami dari ungkapan ayat-ayat Alqur'an adalah sebagai berikut.
1. Mendapat laknat
Penghuni neraka mendapat laknat dari Allah karena kedurhakaannya. Hal yang kontras terjadi antara penghuni surga dan neraka. Penghuni surga memeroleh sanjungan, penghormatan, pelayanan, dan menikmati apa yang diinginkan, sementara penghuni neraka memeroleh laknat.
"Allah menjanjikan (mengancam) orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah (neraka) itu bagi mereka. Allah melaknat mereka; dan mereka mendapat azab yang kekal. (at-Taubah/9: 68)
2. Kondisi antara hidup dan mati
Ungkapan perasaan orang yang sangat menderita biasanya digambarkan dengan kata-kata: 'antara hidup dan mati‟. Kondisi penghuni neraka merupakan pergulatan antara hidup dan mati. Mereka dikatakan hidup tetapi kenyataannya sudah sangat tak berdaya, disebut mati juga tidak, karena masih menyadari penderitaannya. Dalam Surah al-A'lā/87: 12-13 dan Surah Thāhā/ 20: 74 telah digambarkan kondisi mengenaskan itu. Teks ayat 74 Surah Thāhā adalah:
"Sesungguhnya barang siapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sungguh, baginya adalah neraka Jahanam. Dia tidak mati (terus merasakan azab) di dalamnya dan tidak (pula) hidup (tidak dapat bertobat)."(QS Thahā/20: 74)
3. Saling menyalahkan
Suatu kondisi yang sering dijumpai dalam kehidupan apabila terjadi kemelut adalah munculnya saling menyalahkan atau saling mencari kambing hitam. Penghuni neraka saling menyalahkan antarmereka, mencerca, menuding, dan menyu- dutkan orang yang dianggap telah menyesatkannya. Kondisi psikologis seperti ini juga bagian dari azab. Perhatikan firman Allah SWT dalam Surah al-A‘rāf/7: 38
Allah berfirman, “Masuklah kamu ke dalam api neraka bersama golongan jin dan manusia yang telah lebih dahulu dari kamu. Setiap kali suatu umat masuk, dia melaknat saudaranya, sehingga apabila mereka telah masuk semuanya, berkatalah orang yang (masuk) belakangan (kepada) orang yang (masuk) terlebih dahulu, “Ya Tuhan kami, mereka telah menyesatkan kami. Datangkan- lah siksaan api neraka yang berlipat ganda kepada mereka” Allah berfirman, “Masing-masing mendapatkan (siksaan) yang berlipat ganda, tapi kamu tidak mengetahui.”
4. Saling bertengkar antarpenghuni
Kehidupan di neraka penuh dengan pertengkaran dan konfrontasi. Dalam suasana yang tak menyenangkan, masalah sepele saja bisa memicu pertentangan dan pertengkaran. Ter- dapat beberapa ayat Al-Qur'an yang menyatakan bahwa di neraka terjadi pertentangan, perdebatan, dan pertengkaran antarpenghuninya dalam banyak hal, misalnya Surah asy- Syaarā'/26: 94-96, Sād/38: 64, dan Gāfir/40: 47-48. Ayat yang terakhir disebut menjelaskan:
"Dan (Ingatlah), ketika mereka berbantah-bantahan dalam neraka, maka orang yang lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, “Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu melepaskan sebagian (azab) api neraka yang menimpa kami?” Orang-orang yang menyombong- kan diri menjawab, “Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka karena Allah telah menetapkan keputusan antara hamba- hamba-(Nya).” (Gāfir/40: 47-48)
Berdesak-desakan tanpa persahabatan..