Ahad 21 Jul 2024 14:30 WIB

Gunung-Gunung dalam Riwayat Para Nabi

Alquran menyebut beberapa nama gunung atau bukit.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Gunung Sinai, salah satu gunung yang disebut dalam Alquran.
Foto: EPA-EFE/KHALED ELFIQI
Gunung Sinai, salah satu gunung yang disebut dalam Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alquran menyebut beberapa nama gunung atau bukit yang berkaitan dengan riwayat para Nabi. Allah bahkan bersumpah dengan beberapa gunung tertentu. 

Berikut nama-nama gunung atau bukit tersebut:

Baca Juga

1. Bukit Judi

Bukit Judi ada dalam riwayat Nabi Nuh Alahissalam dalam Surat Hud Ayat 44, yang memberitakan bahwa bahtera Nabi Nuh berlabuh di bukit Judi.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَقِيْلَ يٰٓاَرْضُ ابْلَعِيْ مَاۤءَكِ وَيٰسَمَاۤءُ اَقْلِعِيْ وَغِيْضَ الْمَاۤءُ وَقُضِيَ الْاَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُوْدِيِّ وَقِيْلَ بُعْدًا لِّلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ

Wa qīla yā arḍubla‘ī mā'aki wa yā samā'u aqli‘ī wa gīḍal-mā'u wa quḍiyal-amru wastawat ‘alal-jūdiyyi wa qīla bu‘dal lil-qaumiẓ-ẓālimīn(a).

Difirmankan (oleh Allah), “Wahai bumi, telanlah airmu dan wahai langit, berhentilah (mencurahkan hujan).” Air pun disurutkan dan urusan (pembinasaan para pendurhaka) pun diselesaikan dan (kapal itu pun) berlabuh di atas gunung Judi, dan dikatakan, “Kebinasaanlah bagi kaum yang zalim.” (QS Hud Ayat 44)

2. Bukit Safa dan Marwah 

Bukit Safa dan Marwah, keduanya tertulis secara eksplisit dalam Surat Al-Baqarah Ayat 158.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

۞ اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ ۚ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَا ۗ وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًاۙ فَاِنَّ اللّٰهَ شَاكِرٌ عَلِيْمٌ 

Innaṣ-ṣafā wal-marwata min sya‘ā'irillāh(i), faman ḥajjal-baita awi‘tamara falā junāḥa ‘alaihi ay yaṭṭawwafa bihimā, wa man taṭawwa‘a khairan fa innallāha syākirun ‘alīm(un).

Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syiar (agama) Allah. Maka, siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya. Siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri, lagi Maha Mengetahui. (QS Al-Baqarah Ayat 158)

3. Bukit Sinai

Bukit Sinai atau Tursina. Dalam ayat pertama Surat At-Tur, Allah bersumpah dengan Bukit Sinai.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَالطُّوْرِۙ  

Waṭ-ṭūr(i).

Demi gunung (Sinai), (QS At-Tur Ayat 1)

Demikian pula dalam Surat at-Tīn Ayat 1-3. Allah mengawalinya dengan bersumpah atas nama tempat-tempat tertentu.

وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِۙ  -  وَطُوْرِ سِيْنِيْنَۙ  -  وَهٰذَا الْبَلَدِ الْاَمِيْنِۙ

Wat-tīni waz-zaitūn(i). Wa ṭūri sīnīn(a). Wa hāżal-baladil-amīn(i).

Demi (buah) tin dan (buah) zaitun, demi gunung Sinai, dan demi negeri (Makkah) yang aman ini, (QS at-Tīn Ayat 1-3)

Dikutip dari buku Tafsir Ilmi tentang Gunung Dalam Perspektif Alquran dan Sains, terdapat beberapa bukit bersejarah berkaitan dengan sejarah para Nabi. Namun tidak disebut secara eksplisit dalam Alquran. Bukit-bukit tersebut adalah:

1. Bukit Zaitun

Bukit Zaitun dalam Surat at-Tīn Ayat 1, Allah bersumpah dengan buah tin dan zaitun. Banyak mufasir meyakini bahwa tempat yang banyak ditumbuhi oleh pohon tin dan zaitun adalah wilayah Baitulmakdis atau Yerusalem di Palestina. Di tempat ini juga terdapat Gunung Zaitun (Mount Olive atau Gunung Zion).

2. Gunung atau Bukit (Jabal) Nur.

Bukit (Jabal) Nur. Bukit ini disebut pula Bukit Cahaya, terletak sekitar 7 km sebelah barat Makkah. Di Jabal Nur inilah Gua Hira berada, gua yang sangat bersejarah karena menjadi tempat Rasulullah SAW menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril.

3. Gunung atau Bukit (Jabal) Sur

Bukit (Jabal) Sur. Bukit ini juga terletak di dekat Makkah. Di bukit ini Gua Sur berada, tempat Rasulullah SAW dan Abu Bakr bersembunyi saat dikejar oleh kaum musyrik Makkah dalam perjalanan hijrah.

4. Gunung atau Bukit (Jabal) Uhud

Bukit (Jabal) Uhud. Bukit ini menjadi saksi bisu terpukul mundurnya pasukan Muslim Madinah oleh pasukan kafir Makkah akibat mengabaikan perintah Rasulullah SAW untuk tetap berada di puncak Bukit itu dan tidak tergesa turun untuk mengambil ganimah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement