Sabtu 20 Jul 2024 13:14 WIB

Makna Hadits yang Disampaikan Zainul Maarif, Cendikawan yang Temui Presiden Israel

Zainul Maarif dipecat PWNU DKI Jakarta karena temui Presiden Israel.

Rep: Achmad Syalabi Ichsan/ Red: Muhammad Hafil
Cendikiawan Nahdliyin, Zainul Maarif memberikan keterangan terkait kunjungannya ke Israel.
Foto:

Meski begitu, kiai Miftachul Akhyar menjelaskan dalam penyampaian kebenaran atau kritikan yang membangun kepada pejabat yang zalim perlu pertimbangan aturan-aturan. Karena itu, jelas dia menyampaikan kebenaran tidak cukup bermodal keberanian dan apa yang diperjuangkan adalah benar. Namun harus memperhatikan agar apa yang disampaikan tidak memunculkan kemudharatan yang baru. Sebab jelas dia banyak orang yang berupaya untuk melakukan amar makruf nahi munkar namun justru mendatangkan perbuatan munkar yang lebih besar. 

Selain itu dalam menyampaikan kebenaran atau memberikan kritikan yang membangun maka yang harus dipertimbanhkan juga adalah kebenaran atau kejelasan dari konten atau masalah yang akan dikritik. Sehingga jangan sampai mengeluarkan kritik tentang sesuatu masalah yang belum jelas informasinya atau masih isu, yang justru akan menimbulkan kegaduhan.  

"Dia melakukan itu dengan alasan menolak bahaya, menolak madorot, tapi madorot yang diperjuangkan masih mauhum masih perkiraan, masih perasaan, belum kenyataan. Kalau mau sampaikan kritik nyatakan dulu bahwa barang ini (masalahnya) harus sudah pasti," kata kiai Miftachul yang juga pengasuh Pondok Pesantren Islam Miftachus Sunnah Surabaya.

Maka menurutnya selain jihad fisik terdapat jihad lisan yang risikonya lebih besar yaitu menyampaikan kebenaran, memberikan kritik yang membangun kepada pejabat yang zalim. Pada intinya menurut kiai Miftachul Akhyar Islam menghendaki dalam menyelesaikan suatu masalah yang munkar dengan indah dan tidak dengan cara kekerasan yang justru dapat menimbulkan citra negatif pada Islam. 

sumber : Dok Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement