Kamis 20 Jun 2024 18:20 WIB

Ini Kata yang Digunakan Alquran untuk Perintah Sedekah atau Zakat dan Rahasianya

Alquran menggunakan kata atwu untuk penunaian zakat atau sedekah

Alquran (ilustrasi). Alquran menggunakan kata atwu untuk penunaian zakat atau sedekah
Foto: ANTARA
Alquran (ilustrasi). Alquran menggunakan kata atwu untuk penunaian zakat atau sedekah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kata yang digunakan Alquran untuk memberikan zakat/sedekah adalah yang terambil dari akar al-atwu.

Dari sini kemudian Anda dapat temukan perintah mengeluarkan zakat yang berbunyi Atuuw azzakat, atau Atuuwhum mim maali Allah allazy ataakum....

Baca Juga

Menurut Arraghib Al-asfahany, pakar bahasa Alquran, kata ini pada mulanya berarti 'kedatangan dengan mudah'.

Alfairuzabady dalam kamusnya menjelaskan sekian banyak arti dari al-atwu, antara lain: istiqamah bersikap jujur dan konsekuen, cepat, pelaksanaan secara amat sempurna, memudahkan jalan, mengantar kepada, seorang agung lagi bijaksana, dan lain-lain.

Dari makna-makna tersebut, Anda dapat melihat apa yang seharusnya dilakukan oleh sang pemberi, dan bagaimana seyogianya sikap kejiwaannya ketika memberi.

Anda jangan lupa bahwa pemberian itu, dinamai sadaqah sedekah, yang berarti kebenaran, kesungguhan dan ketulusan, sehingga hasilnya adalah zakat yang berarti kesucian hati dan harta, serta pengembangannya.

Dapat juga ditambahkan bahwa Azzarkasyi dalam bukunya Al-Burhan mengutip pendapat Aljuwainy, menyatakan bahwa kata al-atwu tidak dapat diungkapkan dampak dan akibatnya dengan menggunakan akar katanya, dengan istilah tatabahasa ia tidak memiliki muthawa'ah. Ini, berbeda dengan kata al-a'thaa yang juga berarti memberi, seperti dalam surah an-Najm, ayat 34.

وَأَعْطَىٰ قَلِيلًا وَأَكْدَىٰ

“Serta memberi sedikit dan tidak mau memberi lagi?”

Ini memberi kesan bahwa sesuatu yang diberikan hendaknya sesuatu yang agung lagi besar. Memang, kalau Anda membuka lembaran Alquran, Anda temukan pemberian yang diinformasikan dengan kata aatuuw dalam berbagai bentuknya merupakan hal-hal yang agung lagi mulia, seperti misalnya:

Kerajaan

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS Ali Imran: 26)

Hikmah

يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

“Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS Al-Baqarah: 269)

al-Fatikhah dan Alquran

وَلَقَدْ آتَيْنَاكَ سَبْعًا مِنَ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنَ الْعَظِيمَ

“Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung.” (QS Al-Hijr ayat 87)

*Naskah tanya jawab Prof M Quraish Shihab tayang di Harian Republika 1994

photo
Infografis ayat Alquran tentang Kejujuran - (Dok Republika)

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement