Kamis 14 Mar 2024 17:32 WIB

Contoh Adab yang Buruk Saat Doa kepada Allah SWT

Melantangkan doa dengan suara keras tidak dianjurkan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Doa (ilustrasi)
Foto: republika
Doa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam riwayat Jabir bin Abdullah, Nabi Muhammad SAW menyampaikan pesan tentang pentingnya memanjatkan doa dengan adab yang baik. Beliau SAW bersabda:

أيُّها النَّاسُ اتَّقوا اللَّهَ وأجملوا في الطَّلبِ فإنَّ نفسًا لن تموتَ حتَّى تستوفيَ رزقَها وإن أبطأَ عنْها فاتَّقوا اللَّهَ وأجملوا في الطَّلبِ خذوا ما حلَّ ودعوا ما حَرُمَ

Baca Juga

"Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah dan gunakanlah cara yang baik dalam memohon (rezeki). Sesungguhnya seseorang tidak akan mati hingga dia menerima seluruh rezekinya, meski sebagiannya secara perlahan. Maka bertakwalah kepada Allah dan berlaku baiklah dalam mengejar dunia, ambillah yang halal dan tinggalkan yang haram." (HR. Ibnu Majah)

Juga diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

 ليس من عمل يقرب من الجنة إلا قد أمرتكم به ولا عمل يقرب من النار إلا وقد نهيتكم عنه فلا يستبطئن أحد منكم رزقه فإن جبريل ألقى في روعي أن أحدا منكم لن يخرج من الدنيا حتى يستكمل رزقه فاتقوا الله أيها الناس وأجملوا في الطلب فإن استبطأ أحد منكم رزقه فلا يطلبه بمعصية الله فإن الله لا ينال فضله بمعصيته .

"Tidak ada amal yang mendekatkan seseorang kepada Surga kecuali aku telah memerintahkan kalian untuk melakukannya, dan tidak ada amal yang mendekatkan seseorang kepada Neraka kecuali aku telah melarang kalian darinya. Maka janganlah seorang pun dari kalian menunda-nunda rezekinya, karena Jibril telah meniupkan ke dalam kesadaranku bahwa tidak seorang pun dari kalian akan meninggalkan dunia ini sebelum rezekinya sempurna. Bertakwalah kepada Allah, wahai manusia, dan gunakanlah cara yang baik dalam memohon (rezeki). Jika seseorang dari kalian tertunda rezekinya, maka janganlah ia mencarinya dengan melakukan maksiat kepada Allah, karena sesungguhnya Allah tidak akan mencapai keridhaan-Nya dengan melakukan maksiat." (HR. Ibnu Majah, Al Hakim)

Dalam dua hadits tersebut terdapat kalimat "أجملوا في الطَّلبِ" yang berarti "Gunakanlah cara yang baik dalam memohon." Ini menunjukkan bahwa seorang Muslim harus menjunjung adab yang tinggi kepada Allah SWT.

Di antara bentuk adab kepada Allah ialah tidak membuat Allah murka saat Dia melihatmu, dan tidak mendurhakai-Nya di muka bumi-Nya. Iman seseorang tidak akan tegak lurus tanpa adab tersebut.

Dengan adab ini pula, seorang Muslim beriman dan tunduk kepada takdir Allah SWT. Sebab, siapa yang merasa tidak senang dengan ketetapan Allah atau mengeluh, atau berkata "mengapa saya seperti ini dibandingkan orang lain?" maka dia telah berperilaku buruk (su'ul adab) kepada Allah dan menolak takdir-Nya.

Salah satu bentuk adab yang buruk kepada Allah SWT adalah apa yang dilakukan oleh sebagian orang dalam memanjatkan doanya kepada Allah SWT. Ada di antara sebagian orang yang terburu-buru agar doanya cepat dikabulkan.

Padahal Nabi Muhammad SAW pernah bersabda sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah RA:

يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي

"Akan dikabulkan doa salah seorang dari kalian selama tidak terburu-buru, yaitu (misalnya) mengatakan, 'Aku sudah berdoa, tapi tidak juga terkabul." (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Ahmad, Tirmidzi dan Imam Malik)

Contoh lain tentang adab yang buruk kepada Allah SWT yaitu menggunakan suara yang keras saat berdoa. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut:

عَنْ أَبِي مُوسَى ، قال:كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فِي سَفَرٍ، فَكُنَّا إِذَا عَلَوْنَا كَبَّرْنَا . فَقال : أربعوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ ، فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلاَ غَائِبًا ، تَدْعُونَ سَمِيعًا بَصِيرًا ، قَرِيبًا

Diriwayatkan dari Abu Musa RA, dia berkata, "Kami bersama Rasulullah SAW dalam sebuah perjalanan. Ketika kami kami berjalan menanjak ke tempat yang agak tinggi, kami pun bertakbir." Lalu Rasulullah bersabda, "Rendahkanlah suara kalian. Sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tuli dan jauh. Tetapi kalian berdoa kepada Dzat Yang Mahamendengar, Mahamelihat dan Mahadekat." (HR. Bukhari dan Ahmad)

sumber : Saaid
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement