REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pandangan mata jahat manusia atau disebut 'ain, bisa menimbulkan bahaya bagi orang lain.
Ibnu al-Jauzi dalam 'Kasyful Musykil min Hadiitsish Shahihain, menjelaskan 'ain adalah pandangan kekaguman yang bercampur dengan kedengkian.
Orang yang memandang tersebut mempunyai tabiat yang buruk seperti angin panas memengaruhi apa yang dikenainya sehingga, orang yang dikenainya atau dipandangnya akan mendapat bekas atau terpengaruh.
Pandangan 'ain dapat memberikan pengaruh hingga mengakibatkan sakit kepada orang yang didengkinya.
Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar terlindung dari 'ain, sebagaimana yang dilakukan Nabi SAW. Berikut haditsnya:
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يَتَعَوَّذُ مِنَ الجَانِّ، وعَيْنِ الإنسان، حتى نَزَلَتْ المُعَوِّذتان، فلمَّا نَزَلَتا، أخذ بهما وتركَ ما سواهما.
Diriwayatkan dari Abu Said Al Khudri RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Dahulu Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam sering memohon perlindungan dari kejahatan jin dan 'ain manusia, hingga turun al-Mu'awwidzatain. Setelah itu, beliau pun membaca dua surat tersebut dan meninggalkan selainnya (bentuk permohonan berlindung yang sejenis kala itu)." (HR Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah)
Hadits tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah SAW biasa memohon berlindung kepada Allah SWT dari kejahatan jin dan mata jahat orang-orang yang iri hati, dengan berdoa dan dzikir dengan mengucapkan أعوذ بالله من الجان وعين الإنسان a'uudzubillahi minal jaan wa 'aynil insaan.
Hingga kemudian turunlah Surat al-Mu'awwidzatain yaitu Surat Al Falaq dan An Nas. Kemudian beliau SAW sering menggunakan dua surat pendek tersebut untuk memohon perlindungan dan meninggalkan bentuk lain dalam memohon perlindungan.
Dari hadits itu pula, dapat dipetik bahwa dianjurkan berlindung dari jin dan 'ain (pandangan jahat) dengan setiap bentuk permohonan perlindungan yang disyariatkan. Seorang hamba harus membentengi dirinya dengan Surat al-Mu'awwidzatain itu.
Hadits itu juga memberitahukan bahwa penyakit 'ain itu nyata adanya. Mata jahat atau 'ain ini mengakibatkan bahaya seperti halnya penyakit. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ لِلرِّجَالِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا ۗ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۗوَسْـَٔلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS An Nisa ayat 32)