Senin 26 Feb 2024 21:24 WIB

Mengapa Dianjurkan Membaca Tasbih Saat Mendengar Suara Petir? Ini Penjelasannya

Tasbih merupakan salah satu kalimat thayyibah penuh pahala

Rep: Rahmat Fajar / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Hujan Petir. Tasbih merupakan salah satu kalimat thayyibah penuh pahala
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Cuaca mendung dan hujan masih terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia. Sehingga hujan deras disertai petir kerap terjadi. Bahkan dalam beberapa hari terakhir sambaran petir menelan korban jiwa.

Pada 10 Februari lalu satu orang tewas karena tersambar petir saat bermain sepakbola di Stadion Siliwangi, Bandung, Jawa Barat. 

Baca Juga

Pada 23 Februari, dua mahasiswa Unpad tewas tersambar petir saat berkemah di Bumi Perkemahan Batu Kuda, Cileunyi Kabupaten Bandung. Dan kemarin pasangan suami istri di Banjarnegara, Jawa Tengah juga tewas tersambar petir.

Banyak kita mendengar seseorang mengucapkan tasbih سُبْحَانَ اللَّهِ subhallah ketika ada sambaran petir? Mengapa dianjurkan membaca Subhanallah ketika mendengar suara petir?

Subhanallah adalah salah satu kalimat thayyibah. Dengan membaca kalimat thayyibah tersebut akan terhindari dari marabahaya. Sebagaimana hadis Rasulullah SAW:

 جُنْدَبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَرْبَعٌ أَفْضَلُ الْكَلَامِ لَا يَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ

Artinya: Dari Hilal bin Yasaf dari Samurah bin Jundab dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Kalimat yang paling utama itu ada empat, tidak akan membahayakan bagimu dengan mana saja kamu memulainya, yaitu: Subhanallah (Mahasuci Allah), Alhamdulillah (segala puji bagi Allah), Laa ilaaha illallah (tidak ada ilah kecuali Allah), dan Allahu akbar (Allah Mahabesar)." (HR Ibnu Majah).

Dalam kalimat thayyibah mengandung kebaikan, kebenaran dan kebajikan. Maka Allah SWT pun akan memberikan kepada siapa saja yang membacanya. Alquran juga menerangkan bagaimana fadilah membaca kalimat thayyibah. Seperti dalam Surat Ibrahim ayat 24-25 yang berbunyi:

اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرْعُهَا فِى السَّمَاۤءِۙ

Alam tara kaifa ḍaraballāhu maṡalan kalimatan ṭayyibatan kasyajaratin ṭayyibatin aṣluhā ṡābituw wa far‘uhā fis-samā'(i).

Artinya: "Tidakkah engkau memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimah ṭayyibah?386) (Perumpamaannya) seperti pohon yang baik, akarnya kuat, cabangnya (menjulang) ke langit," (QS: Ibrahim ayat 24)

تُؤْتِيْٓ اُكُلَهَا كُلَّ حِيْنٍ ۢبِاِذْنِ رَبِّهَاۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ

Tu'tī ukulahā kulla ḥīnim bi'iżni rabbihā, wa yaḍribullāhul-amṡāla lin-nāsi la‘allahum yatażakkarūn(a).

Artinya: "Dan menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan untuk manusia agar mereka mengambil pelajaran." (QS Ibrahim ayat 25).

Tafsir tahlili dalam Alquran Kemenag surat Ibrahim ayat 24 tersebut menerangkan bagaimana manusia dianjurkan selalu mengucapkan kata-kata baik.

Seperti 'La Ilaha illallah' atau kalimah thayyibah lainnya yang mengajak manusia kepada kebaikan dan menjauhkan diri dari kemungkaran.

Dengan mengucapkan kalimah thayyibah akan berdampak kepada diri sendiri dan orang lain.  

Keutamaan dzikir

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement