Sabtu 24 Feb 2024 16:26 WIB

Tak Punya Hati, Menteri Israel Malah Bangga Melihat Penderitaan Perempuan Palestina

May Golan malah “bangga” atas kehancuran yang disebabkan oleh Israel.

Warga Palestina yang melarikan diri dari serangan Israel di Khan Younis tiba di Rafah, Jalur Gaza. Rabu, (14/2/2024).
Foto: AP Photo/Hatem Ali
Warga Palestina yang melarikan diri dari serangan Israel di Khan Younis tiba di Rafah, Jalur Gaza. Rabu, (14/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM -- Menteri Pemberdayaan Perempuan Israel May Golan mengatakan dia “bangga” atas kehancuran yang disebabkan oleh tentara Israel di Jalur Gaza. Ketika ia berbicara dalam sesi yang diadakan oleh Knesset (parlemen Israel) pada Rabu malam, Golan bahkan mengancam pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, dengan pemenggalan kepala atau penangkapan.

“Kami tidak malu dengan mengatakan bahwa kami ingin melihat tentara IDF (tentara Israel) menangkap Sinwar dan terorisnya dengan mata kepala mereka sendiri, dan menyeret mereka melintasi Jalur Gaza dalam perjalanan ke ruang bawah tanah Otoritas Penjara,” katanya. dalam video pidatonya yang beredar luas.

Baca Juga

“Saya pribadi bangga dengan keruntuhan Gaza, dan bahwa setiap bayi, bahkan 80 tahun dari sekarang, akan menceritakan kepada cucu-cucu mereka apa yang dilakukan orang-orang Yahudi,” katanya. “Tidak ada merpati dan tidak ada ranting zaitun, hanya pedang untuk memenggal kepala Sinwar, itulah yang akan dia terima dari kita,” ujar dia lagi.

Pemboman Israel yang terjadi sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 29.410 korban dan menyebabkan kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok. Selain itu, hampir 70 ribu orang terluka.

Serangan Israel di Gaza telah menyebabkan 85 persen penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Untuk pertama kalinya sejak pembentukannya pada 1948, Israel dituntut atas genosida di Mahkamah Internasional, badan peradilan tertinggi PBB. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.

sumber : antara, anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement