REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Budak cinta atau 'bucin' adalah keadaan ketika seseorang terpaut hatinya terlalu dalam pada seseorang yang dicintainya. Keadaan ini sering kali memicu sakit hati yang mendalam ketika orang dicintainya itu gagal dinikahi.
Mubaligh Mesir, Syekh Amr Khalid, pernah mendapat pertanyaan dari seorang wanita Mesir yang mengalami keadaan tersebut, yakni ditinggalkan oleh tunangan yang dicintainya. Kondisi perempuan ini bertambah pedih saat orang tuanya meninggal dunia.
Syekh Khalid menjelaskan, terdapat dua hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi keadaan tersebut. Pertama, niatkan dan tekadkan untuk meninggalkan masa lalu yang menyakitkan.
"Melupakan masa lalu dan tegak lurus memandang masa depan adalah cara terbaik untuk mengatasi semua masalah itu, supaya bisa membuka lembaran baru yang indah," ujarnya, seperti dilansir laman Masrawy.
Cara berikutnya yaitu senantiasa berdzikir kepada Allah SWT. Dzikir sejatinya adalah memurnikan pikiran dan membebaskan diri dari rasa sakit di masa lalu dan kecemasan pada masa depan. Dengan demikian, orang yang tengah mengalami persoalan tertentu bisa menikmati waktu bersama Allah SWT.
"Dzikir itu dapat membantu melupakan masa lalu dan menyembuhkan situasi sulit ini untuk memulai lembaran baru," ucapnya.
Adapun salah satu bacaan dzikir yang bisa diucapkan, sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad SAW, yaitu ada dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَالَ لا إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ ؛ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، في يَوْمٍ مِئَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وكُتِبَتْ لَهُ مِئَةُ حَسَنَةٍ ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِئَةُ سَيِّئَةٍ ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزاً مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِي ، وَلَمْ يَأتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ رَجُلٌ عَمِلَ أكْثَرَ مِنْهُ وقال : مَنْ قَالَ سُبْحَانَ الله وَبِحَمْدِهِ ، في يَوْمٍ مِئَةَ مَرَّةٍ ، حُطَّتْ خَطَايَاهُ ، وَإنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ البَحْرِ
Siapa yang membacakan kalimat: Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, lahulmulku wa lahul-hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qodiir, sebanyak 100 kali dalam sehari, maka ganjarannya sama seperti membebaskan 10 orang hamba sahaya, dan dituliskan pula baginya 100 pahala, dihapuskan baginya 100 dosa, dan dia akan dijaga dari gangguan setan sepanjang hari hingga sore. Tidak ada seorang pun yang mendapatkan pahala lebih baik dari itu kecuali seseorang yang mengamalkan dzikirnya lebih dari itu.
Sedangkan seseorang yang membacakan kalimat: Subhaanallaahi wa bihamdih, sebanyak 100 kali dalam sehari, maka akan dihapuskan seluruh kesalahannya, meski dosanya itu setara dengan banyaknya buih di lautan." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadits tersebut, berikut ini bacaan dzikir beserta Arab, latin dan terjemahan:
لا إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ ؛ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Latin: Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, lahulmulku wa lahul-hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qodiir
Terjemahan: Tidak ada tuhan melainkan Allah, hanya Dia, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala pujian, dan Dia Mahakuasa untuk melakukan segala sesuatu.
Bacaan dzikir yang berikutnya dari hadits tersebut adalah:
سُبْحَانَ الله وَبِحَمْدِهِ
Latin: Subhaanallaahi wa bihamdih
Terjemahan: Mahasuci Allah yang Maha Terpuji
Dzikir memberi energi positif dari sumber yang tersembunyi. Dzikir menanamkan jiwa dengan kekuatan. Dengan berdzikir, hati menjadi damai. Allah SWT berfirman, "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar Ra'ad ayat 28)
Berdzikir juga merupakan perasaan akan kehadiran Sang Pencipta secara terus-menerus, dan permintaan dukungan dari-Nya setiap saat. Di luar sholat, dzikir tidak boleh berhenti.
Sumber:
https://www.albayan.co.uk/MGZarticle2.aspx?ID=6536