REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Bidang Kerukunan Umat Beragama Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia (DDII), Ustaz Ahmad Zuhdi mengatakan, gerakan boikot produk pendukung Israel merupakan bagian dari jihad bil amwal atau jihad dengan harta. Yaitu seseorang menahan diri mengeluarkan harta untuk membeli produk-produk yang jelas-jelas mendukung serangan Israel ke bumi para Nabi yakni Palestina.
"Pesan saya kepada generasi muda hari ini, terus lakukan gerakan boikot sampai kejahatan perang, genosida, dan kebiadaban Israel berhenti," kata Ustaz Zuhdi kepada Republika, Selasa (9/1/2024).
Ustaz Zuhdi mengatakan, mudah-mudahan, gerakan boikot yang dilakukan menjadi jawaban ketika mempertanggungjawabkan amalan di hadapan Allah SWT kelak di yaumil akhir. Sebab Allah nanti akan bertanya, darimana harta tersebut diperoleh dan untuk apa harta tersebut dibelanjakan?
Ia menjelaskan, ada beberapa alasan kenapa masyarakat harus mendukung Palestina. Pertama, dasar akidah. Palestina merupakan negeri para Nabi dan Rasul, tempat Rasulullah SAW melakukan Isra dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan Miraj ke Sidratul Muntaha, sebagaimana Surat Al Isra Ayat 1 serta tempat yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk diziarahi.
Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits, "Janganlah kalian bersusah payah melakukan perjalanan jauh, kecuali ke tiga masjid. Yaitu Masjidku ini (Masjid Nabawi di Madinah), Masjidil Haram (di Makkah) dan Masjid Al Aqsa (di Yerusalem)." (HR Imam Muslim).
"Kedua, dasar konstitusi. Dalam Pembukaan UUD 1945 dikatakan bahwa kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," ujar Ustaz Zuhdi yang juga Sekretaris Pimpinan Wilayah (PW) Pemuda Persatuan Islam (Persis) DKI Jakarta.
Ia meegaskan, maka sejak dulu hingga sekarang, Indonesia komitmen menentang kolonialisme Israel kepada bangsa Palestina, mulai dari Presiden Soekarno, Soeharto sampai Joko Widodo berkomitmen menentang penjajahan Israel.
Ketiga, dasar kemanusiaan. Tentu dengan alasan apapun, kejahatan, pembantaian, dan genosida Israel terhadap bangsa Palestina tidak dapat dibiarkan. Apalagi dua pertiga dari 23.000 lebih korban yang syahid adalah wanita dan anak-anak Palestina.
Ustaz Zuhdi menegaskan, maka pertanyaan selanjutnya, bagaimana cara mendukung bangsa Palestina dan menghentikan kebiadaban Israel. Pertama, dengan doa.
"Kita panjatkan doa kepada Allah di waktu-waktu mustajab, di sepertiga malam, dalam sujud sholat, dan qunut nazilah untuk ketabahan, kemenangan, kemerdekaan, dan kejayaan bangsa Palestina," ujar Ketua Bidang Kerukunan Umat Beragama (KUB) Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi.
Ustaz Zuhdi menambahkan, kedua, dengan berbagai profesi dan keahlian yang dimiliki. Misalnya tenaga medis, jurnalis, konten kreator, dan berbagai kemampuan lainnya sesuai kemampuan yang dimiliki.
Ketiga, tentu dengan harta atau jihad bil amwal. Seperti yang selama ini dilakukan dengan berinfaq dan berdonasi melalui lembaga zakat, lembaga kemanusiaan, MUI, Baznas, dan sebagainya. Tentu tidak kalah penting juga adalah gerakan boikot sesuai Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina, di mana Muslim diharamkan membeli produk dari produsen yang secara nyata terafiliasi dan mendukung agresi Israel ke Palestina.