Kamis 14 Dec 2023 22:19 WIB

Alquran Sebutkan Dua Negeri yang Agung, Di Manakah Lokasinya? Ini Penjelasan Ulama

Alquran abadikan dua negeri yang agung

Salah satu sudut kota Thaif. Alquran abadikan dua negeri yang agung
Foto: Republika/Ali Yusuf
Salah satu sudut kota Thaif. Alquran abadikan dua negeri yang agung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Seluruh umat Islam pasti mengenal Makkah al-Mukarramah, tempat didirikannya rumah Allah SWT (Baitullah). Baitullah menjadi kiblat umat Islam saat melaksanakan sholat. 

Dalam Alquran maupun hadis Nabi SAW banyak dijelaskan tentang keutamaan Kota Makkah, Ka'bah, Hajar Aswad, sumur zamzam, dan lain sebagainya. Selain itu, Makkah juga mendapat berbagai julukan. 

Baca Juga

Seperti al-Balad al-Amin, al-Haram, Ummu al-Qura, al-Bassah, dan an-Nasah,. Dan di negeri ini pula, yakni Makkah dan Madinah, Allah mengutus rasulnya, Muhammad SAW dan kitab suci Alquran. Hal itu menunjukkan kelebihan dan keutamaan Tanah Suci itu. 

Ketika Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang merupakan anak yatim-piatu, kaum kafir Quraisy menyentil Rasulullah SAW dengan sindiran keras. Karena Alquran itu hebat, orang kafir Quraisy berharap, Alquran itu diturunkan kepada salah seorang dari orang-orang hebat yang ada di dua negeri.

وَقَالُوا لَوْلَا نُزِّلَ هَٰذَا الْقُرْآنُ عَلَىٰ رَجُلٍ مِنَ الْقَرْيَتَيْنِ عَظِيمٍ

''Dan mereka berkata, ''Mengapa Alquran ini tidak diturunkan kepada seorang besar dari salah satu dua negeri?'' (QS Az-Zukhruf [43]: 31).

Ungkapan tersebut merupakan pengingkaran orang-orang kafir Quraisy terhadap wahyu dan kenabian Rasulullah SAW. Sebab, menurut mereka, seseorang yang diutus menjadi nabi dan rasul itu, haruslah berasal dari orang yang kaya raya dan memiliki pengaruh di masyarakat.

Pernyataan tersebut, sama seperti dengan ungkapan yang disampaikan umat-umat terdahulu kepada rasul-rasul yang diutus Allah SWT, seperti Nabi Nuh, Hud, Saleh, dan Musa.

فَقَالَ الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا نَرَاكَ إِلَّا بَشَرًا مِثْلَنَا وَمَا نَرَاكَ اتَّبَعَكَ إِ إِلَّا الَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ وَمَا نَرَىٰ لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ بَلْ نَظُنُّكُمْ كَاذِبِينَ

''Maka, berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya, 'Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang yang dusta'.'' (QS Huud [11]: 27).

 قَالُوا إِنْ أَنْتُمْ إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُنَا تُرِيدُونَ أَنْ تَصُدُّونَا عَمَّا كَانَ يَعْبُدُ آبَاؤُنَا فَأْتُونَا بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ

Baca juga: Kalimat yang Diulang 31 Kali dalam Surat Ar-Rahman, Ini Deretan Rahasianya

 

''Mereka berkata, 'Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu menghendaki untuk menghalang-halangi (membelokkan) kami dari apa yang selalu disembah nenek moyang kami, karena itu datangkanlah kepada kami, bukti yang nyata'.'' (QS Ibrahim [14]: 10). 

Begitulah pernyataan orang-orang...

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement