Ahad 10 Dec 2023 10:58 WIB

Dampak Salam dan Rahasia Pendengaran Manusia yang Diabadikan dalam Alquran

Pendengaran manusia termasuk anugerah yang patut disyukuri

Ilustrasi telinga. Pendengaran manusia termasuk anugerah yang patut disyukuri
Foto:

Udara dihisap melalui hidung, dan mengalir turun ke batang tenggorok menuju paru-paru. Oksigen dalam udara diserap oleh darah dalam paru-paru. Limbah darah, karbon dioksida, dikeluarkan. Udara, pada saat ini, siap untuk menginggalkan paru-paru.

Udara yang kembali dari paru-paru melewati pita suara di tenggorokan. Pita suara ini menyerupai tirai yang amat kecil yang dapat "ditarik" dengan kegiatan tulang rawan kecil tempat pita itu menempel.

Sebelum berbicara, pita suara berada dalam keadaan terbuka. Selama berbicara pita-pita ini tertarik sekaligus dan menyebabkan getaran dengan udara yang dihembuskan melaluinya. Hal ini menentukan nada suara seseorang: semakin tegang pitanya, semakin tinggi nadanya.

Udara disuarakan melalui pita-pita dan mencapai permukaan melalui hidung dan mulut. Bentuk mulut dan hidung seseorang menambah sifat pribadinya yang khas pada dirinya. Lidah bergerak menjauhi atau mendekati langit-langit dan bibir membuat beragam bentuk. Melalui proses ini, banyak otot yang bekerja dalam kecepatan tinggi.

Teman orang tadi membandingkan suara yang didengarnya dengan suara lain yang terekam dalam ingatannya. Dengan membandingkan, ia dapat segera berujar jika itu adalah suara yang dikenalnya. Karena itulah keduanya saling mengenal dan memberikan salam.

Tiga tulang pada telinga tengah berguna sebagai jembatan antara gendang telinga dengan telinga dalam. Tulang-tulang ini, yang terhubung satu sama lain melalui sendi, menguatkan gelombang suara, yang kemudian dikirim ke telinga dalam.

photo
Telinga (Ilustrasi). - (medialook.com)

Gelombang tekanan yang dihasilkan dari persentuhan antara tulang sanggurdi dengan selaput dari jendela lonjong merambat ke dalam cairan rumah siput. Indera yang didorong oleh cairan tersebut memulai proses ‘mendengar’.

Semua kejadian di atas terjadi ketika dua orang sahabat saling memperhatikan dan kemudian saling memberi salam. Semua proses yang luar biasa ini terjadi dalam kecepatan menakjubkan dengan kecermatan yang mengagumkan, yang bahkan tidak kita sadari.

Kita melihat, mendengar dan berbicara dengan mudah seolah itu merupakan hal yang sangat sederhana. Padahal, sistem dan proses yang memungkinkannya terjadi sangatlah sulit dibayangkan kerumitannya.

Untuk mendukung bicara, tidak hanya pita suara, hidung, paru-paru dan aliran udara yang harus bekerja secara selaras, melainkan juga sistem otot yang mendukung alat-alat ini. Suara yang tercipta ketika berbicara dihasilkan oleh udara yang melewati pita suara.

Baca juga: Kalimat yang Diulang 31 Kali dalam Surat Ar-Rahman, Ini Deretan Rahasianya

 

Pita suara terdiri atas tulang rawan lentur yang terikat pada otot rangka. Ketika otot beristirahat, pita suara terbuka (kiri). Pita suara menutup selama berbicara (bawah). Semakin tegang pita suaranya, semakin tinggi nada yang dihasilkan.

Kerja pita suara telah direkam dengan menggunakan kamera berkecepatan tinggi. Semua kedudukan berbeda yang terlihat di atas terjadi kurang dari sepersepuluh detik. Pembicaraan kita dimungkinkan oleh rancangan sempurna dari pita suara ini. 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement