REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Palestina sering disebut dalam Alquran. Bahkan Allah bersumpah dengan nama buah yang mewakili negara tersebut.
Dalam surat At Tin ayat 1, disebutkan,
وَالتِّيْنِ وَالزَّيْتُوْنِۙ
Demi buah Tin dan Zaitun,
Menurut Tafsir Kemenag, dalam ayat ini, Allah bersumpah dengan tin dan zaitun. Ada yang berpendapat bahwa tin dan zaitun adalah nama buah yang dikenal sekarang, yang menunjukkan kelebihan kandungan yang dimiliki kedua buah itu.
Ada pula yang berpendapat bahwa yang dimaksud adalah tempat banyaknya tin dan zaitun itu tumbuh, yaitu Yerusalem (Palestina saat ini), tempat Nabi Isa lahir dan menerima wahyu.
Dua nama tumbuhan, ara (at tin) dan zaitun (az zaitun), dan dua tempat (Bukit Sinai tempat Nabi Musa memerima wahyu dan kota yang aman (Mekah) tempat Nabi Muhammad menerima wahyu), digunakan Allah untuk menjadi semacam bukti kebenaran sumpah-Nya.
Beberapa ulama menyatakan bahwa at-tīn dan az-zaitun sebenarnya juga menunjuk pada dua tempat. At-Tin adalah bukit di sekitar Damaskus, Siria. Sementara itu, az zaitun adalah tempat Nabi Isa menerima wahyu.
Ada juga yang memahami at tin dan az zaitun sebagai jenis tumbuhan.
Buah ara (at tin) adalah buah dari sejenis pohon yang banyak tumbuh di kawasan Timur Tengah. Buahnya bila telah matang berwarna coklat, dan mempunyai biji seperti tomat. Rasanya manis dan dinilai memiliki gizi yang tinggi.
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa buah ara memiliki kandungan serat yang sangat tinggi dibandingkan buah lainnya. Satu buah ara yang sudah dikeringkan mengandung 20 persen serat dari yang dianjurkan untuk dikonsumsi orang setiap harinya. Sebagaimana diketahui, penelitian yang dilakukan dalam beberapa dekade terakhir menunjukkan bahwa serat dari tumbuhan sangat penting agar alat pencernaan dapat berfungsi dengan baik. Serat akan membantu sistem pencernaan dan juga dapat mencegah seseorang terkena kanker usus.
Lihat halaman berikutnya >>>