REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bangsa Palestina sedang mengalami kesulitan dan penderitaan akibat dijajah Israel secara brutal. Sehubungan dengan itu, bangsa Indonesia yang mendukung penjajahan agar dihapuskan sebagaimana amanat UUD 1945, diingatkan agar mendukung dan mendoakan bangsa Palestina yang sedang berjuang untuk merdeka.
"Saya sangat setuju bahwa para khatib di setiap kesempatan sholat Jumat senantiasa menyisipkan tema untuk mengingatkan seluruh jamaah sholat Jumat khususnya dan kaum Muslimin pada umumnya untuk ikut mendoakan (bangsa Palestina)," kata Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis), KH Jeje Zaenudin kepada Republika, Jumat (10/11/2023).
Pentingnya khatib sholat Jumat menyampaikan tentang kondisi Palestina, menurut Kiai Jeje supaya Muslim Indonesia senantiasa simpati, empati dan memberikan dukungan kepada saudara di Palestina. Karena situasi di Palestina ini belum berakhir dan masih panjang untuk mengakhiri krisis kemanusiaan yang sangat luar biasa di sana.
"Maka sangat tepat bagi para khatib sholat Jumat, apapun temanya dan materinya, khutbahnya senantiasa di dalamnya ada sisipan materi untuk mengingatkan tentang penderitaan saudara kita di Palestina dan mengetuk untuk terus mengajak para jamaah tidak melupakan situasi yang dialami oleh saudara kita di Palestina itu," ujar Kiai Jeje.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Dakwah MUI juga mengingatkan pentingnya khatib-khatib sholat Jumat untuk mengangkat tema tentang Palestina. Supaya masyarakat Indonesia lebih memiliki pemahaman yang benar tentang Palestina yang sedang dijajah Israel.
Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Ahmad Zubaidi mengatakan, khatib sholat Jumat perlu mengangkat tema tentang Palestina dalam konteks membangun solidaritas umat Islam. Supaya umat Islam Indonesia turut membantu Palestina secara material melalui lembaga-lembaga yang kredibel dan benar, misalnya melalui MUI.
"Kita juga perlu membangun persepsi kepada masyarakat tentang bagaimana kita memahami Palestina yang benar, karena bagaimanapun banyak perang urat saraf di media sosial, kalau kita tidak selektif seolah-olah para pejuang Palestina yang disalahkan terutama Hamas dicap sebagai teroris," ujar Kiai Zubaidi.
Kiai Zubaidi menegaskan, padahal pejuang Palestina termasuk Hamas adalah orang yang sedang memperjuangkan hak-haknya atas negara yang dimilikinya yakni Palestina. Sebagaimana diketahui, wilayah Palestina ini sedang dicaplok atau dijajah Israel. Maka jangan diputar balikan seolah-olah Israel yang menjadi korban dari serangan Hamas.