Rabu 08 Nov 2023 13:32 WIB

Alquran Terangkan Sifat Orang yang Lupa Allah Setelah Selamat dari Musibah

Setiap manusia pasti mengalami ujian dalam hidupnya.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap manusia pasti mengalami ujian dalam hidupnya. Dan sifat dasar manusia ketika ditimpa ujian semisal wabah, meninggalnya kerabat, dan hilangnya harta adalah akan memohon pertolongan kepada Allah yang Maha Kuasa. 

Manusia akan mendekatkan diri kepada Allah dan berdoa agar musibah atau keburukan yang menimpanya segera sirna. Baik dalam kondisi berbaring, berdiri, maupun duduk, manusia akan segera berdoa meminta keburukan yang menimpanya segera berakhir. 

Baca Juga

Akan tetapi, ketika Allah SWT mengakhiri keburukan, musibah atau kemalangan yang dialami seorang manusia dan menggantinya dengan kenikmatan, sebagian manusia justru melupakan Allah SWT yang telah menyelamatkan dan menolongnya keluar dari kesulitan. Lebih parah lagi, setelah kemalangan berganti menjadi kenikmatan, hamba tersebut justru tenggelam dalam perbuatan maksiat penuh dosa dan melupakan Allah.

Karakter manusia semacam ini diterangkan dalam Alquran surah Yunus ayat 12. 

وَإِذَا مَسَّ الْإِنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إِلَىٰ ضُرٍّ مَسَّهُ ۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Artinya: Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan (surah Yunus ayat 12).

Dalam kitab Min Wahyil Quran karya Syekh Yasin Muhammad Yahya diterangkan ada beberapa pendapat tentang kata al Insan atau berarti manusia dalam surah Yunus ayat 12 tersebut.

Sebagian mufasir berpendapat... 

Sebagian mufasir berpendapat yang dimaksud dengan al Insan dalam ayat itu adalah hanya orang-orang yang tidak beriman kepada Allah atau orang-orang kafir. Sementara ada juga pendapat yang dinilai pengarang kitab Min Wahyil Quran terlalu berlebihan karena berpendapat bahwa setiap kata al insan dalam Alquran merujuk pada orang-orang kafir.  

Syekh Yasin menilai pendapat itu kurang tepat karena banyak ayat yang terdapat dalam Alquran menggunakan kata al insan mempunyai makna menunjuk pada semua manusia baik kafir maupun Muslim contohnya pada ayat 12 surat Al Mu'minun. 

Syekh Yasin Muhammad Yahya berpendapat bahwa kata al insan pada surat Yunus ayat 12 mencakup golongan kafir dan mukmin yang mungkin mempunyai dosa atau lalai akan nikmat-nikmat Allah. 

Sehingga ada sebagian manusia yang ketika memperoleh nikmat dengan hilangnya kemalangan yang menimpanya justru lalai. Namun, ada juga orang yang terselamatkan dari sifat keburukan itu. Mereka adalah yang memperbanyak berdzikir kepada Allah dan sadar akan eksistensinya di dunia. 

Karenanya seorang Muslim ketika ditimpa musibah seyogyanya bersabar dan mengingat-ingat nikmat yang telah Allah SWT berikan. Memperbanyak berdzikir kepada Allah. Dan setelah hilangnya musibah dan kemalangan, tetap memelihara rasa bersyukur dan dzikir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement