Jumat 27 Oct 2023 14:22 WIB

Kekuasan yang Kini Tengah Diperebutkan, Bagaimana Pandangan Alquran?   

Alquran memandang kekuasaan adalah anugerah

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi sumpah jabatan. Alquran memandang kekuasaan adalah anugerah
Foto:

Bertentangan dengan Foucault, umat Islam meyakini hal sebaliknya, bahwa keadaan batin menentukan keadaan kita. Berdasarkan QS Ar Rad ayat 11, disampaikan bahwa sesungguhnya Allah SWT tidak mengubah keadaan sesuatu kaum hingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. 

Jika dalam surat Ali Imran ayat 26 menyatakan bahwa Allah SWT memberikan kedaulatan kepada siapa yang Dia kehendaki dan mengambilnya dari siapa yang Dia kehendaki. Maka, berdasarkan QS Ar Rad ayat 11 memperjelas bahwa Allah SWT mengatur keadaan di mana seseorang memperoleh kekuasaan dan sebaliknya.

"Tapi, jika kondisi kita merupakan cerminan dari 'apa yang ada pada diri kita', untuk mengubah keadaan yang menyebabkan orang lain berkuasa atas kita, maka sebaiknya kita ubah dulu apa yang ada pada diri kita," ujar pria yang menyelesaikan hafalan Alquran pada usia 18 tahun, di Majorca Spanyol ini.

Masing-masing dari manusia disebut mempunyai kekuasaan tertentu terhadap yang lain, bahkan di antara makhluk hidup. 

Baca juga: Alquran Bolehkan Nepotisme dari Kisah Nabi Musa Tunjuk Nabi Harun Asisten? Ini Kata Pakar

Bahkan, setiap orang mempunyai tanggung jawab untuk menjalankan kekuasaan itu dengan adil sesuai dengan perintah Allah SWT. Hal ini berlaku mulai dari sultan hingga pengemis. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: 

عن ابن عمر رضي الله عنهما ، قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: كلكم رَاعٍ، وكلكم مسؤول عن رَعِيَّتِهِ: الإمام رَاعٍ ومسؤول عن رَعِيَّتِهِ، والرجل رَاعٍ في أهله ومسؤول عن رَعِيَّتِهِ، والمرأة رَاعِيَةٌ في بيت زوجها ومسؤولة عن رَعِيَّتِهَا، والخادم رَاعٍ في مال سيده ومسؤول عن رَعِيَّتِهِ، فكلكم رَاعٍ ومسؤول عن رَعِيَّتِهِ 

"Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin. Penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan istri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya. Ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya." (HR Bukhari)

Terakhir, Nieto menyebut tanggung jawab utama seorang umat, yang pertama dan terutama, adalah tetap berada di sisi Allah SWT. Bertindak benar dan penuh kepedulian serta kasih sayang terhadap sesama, berhati-hati dalam menyalahgunakan kekuasaan, adalah tindakan spiritual yang akan mendekatkan kita kepada-Nya, jika Dia menghendakinya.

Sumber: aboutislam

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement