Jumat 20 Oct 2023 01:15 WIB

Biden Melengos Saat Ditanya Apakah Israel Melanggar Hukum Perang

Israel diyakini berada di balik pengeboman Rumah Sakit Al-Ahli Baptist di Gaza.

Presiden Joe Biden mendengarkan saat bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Rabu, 18 Oktober 2023, di Tel Aviv.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Joe Biden mendengarkan saat bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Rabu, 18 Oktober 2023, di Tel Aviv.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden bungkam saat ditanya apakah tindakan Israel di Gaza sesuai dengan hukum perang. Itu terjadi saat Biden ditanya oleh seorang wartawan saat dia mengadakan jumpa pers di Pangkalan Udara Ramstein Jerman, setelah kunjungannya ke Israel, Rabu (18/10/2023).

"Pak Presiden, apakah Israel menjalankan hukum perang seperti yang Anda bicarakan pekan lalu,” tanya seorang reporter kepada Biden.

Baca Juga

Bukannya menjawab pertanyaan si wartawan, Biden malah mengatakan "Senang berbicara dengan kalian semua," dan kemudian pergi meninggalkan ruangan konferensi pers.

Israel diyakini berada di balik pengeboman Rumah Sakit Al-Ahli Baptist di Gaza pada Selasa (17/10) malam waktu setempat. Serangan tersebut membuat sekitar 500 orang gugur.

Israel telah membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, insiden serangan itu serta blokade total Israel terhadap Gaza, dengan memutus pasokan air, listrik, dan bahan bakar telah mendorong protes di seluruh dunia dan banyak pengamat menyatakan Israel melanggar aturan perang.

Sebelumnya, Biden membantah laporan pers Israel yang menyebut AS akan mendukung Israel dalam perang melawan Hizbullah. Mengenai kemungkinan Israel membatalkan serangan darat di Gaza, Biden hanya mengatakan para pejabat militer Israel dan AS sedang membicarakan alternatif apa yang mungkin dilakukan.

Biden juga menyatakan upaya evakuasi warga AS di Gaza terus dilakukan. Dalam percakapan telepon dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, sepulang dari Israel, Biden mengatakan Sisi telah setuju membuka pintu perbatasan Rafah di Mesir agar 20 truk pembawa bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Gaza. Gaza sangat membutuhkan persediaan makanan, air dan kebutuhan penting lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement