Kedua, tetesan darahnya dicintai Allah SWT
Selain berbau wangi, tetesan darah orang yang mati syahid itu dicintai Allah SWT. Bagi Allah SWT ada dua macam tetesan yang dicintainya, yaitu tetesan darah para syuhada, dan tetesan air mata orang yang takut kepada Allah SWT. Dan tetes darah para syuhada adalah satu tetesan yang paling dicintai Allah, sebagaimana sabda beliau SAW:
لَيْسَ شَيْءٌ أَحَبَّ إِلَى اللهِ مِنْ قَطْرَتَيْنِ وَأَثْرَيْنِ : قَطْرَةٌ مِنْ دُمُوع في خَشْيَةِ اللَّهِ وَ قَطْرَةً دَمٍ تُهْرَقُ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ وَأَمَّا الْأَتَرَانِ : فَأَتْرٌ فِي سَبِيْلِ اللهِ وَأَثَرُ فِي فَرِيْضَةٍ مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ
"Tidak ada sesuatu yang dicintai Allah dari pada dua macam tetesan atau dua macam bekas, tetesan air mata karena takut kepada Allah dan tetesan darah yang tertumpah dijalan Allah dan adapun bekas itu adalah bekas (berjihad) dijalan Allah dan bekas penunaian kewajiban dari kewajiban- kewajiban Allah." (HR at-Tirmidzi)
Baca juga: Gaza Masih Memanas, Baca Doa Qunut Nazilah ini Agar Allah SWT Lindungi Palestina
Ketiga, jasadnya tidak dimakan tanah
Orang yang mati syahid mendapatkan kemuliaan dimana jasadnya setelah dikubur tidak dimakan tanah, tetapi utuh seperti ketika baru dikuburkan, meski sudah lama meninggal dunia.
ثُمَّ لَمْ تَطِبْ نَفْسِي أَنْ أَتْرَكَهُ مَعَ الْآخَرَ فَاسْتَخْرَجْتُهُ بَعْدَ سِتَّةِ أَشْهُرٍ فَإِذَا هُوَ كَيَوْمٍ وَضَعَتْهُ هَنِيَّةٌ غَيْرَ أُذُنِهِ
"Kemudian aku tidak tega meninggalkannya dengan yang lainnya, maka aku keluarkan jasadnya setelah ena bulan. Ternyata bentuknya masih sama dengan bantuk ketika dikuburkan, kecuali bagian telinganya." (HR Bukhari)