Sabtu 14 Oct 2023 18:20 WIB

Usai Sholat Jumat, Umat Islam di Timur Tengah Gelar Aksi Dukung Palestina

Ribuan orang berdemonstrasi di Amman, Yordania.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina berjalan melewati puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza pada Rabu, (11/10/2023)WIB.
Foto: AP Photo/Hassan Eslaiah
Warga Palestina berjalan melewati puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di Kota Gaza pada Rabu, (11/10/2023)WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan ribu umat Islam berdemonstrasi di seluruh Timur Tengah, usai sholat Jumat pekan ini. Hal itu dilakukan untuk mendukung Palestina dan menentang semakin intensifnya pengeboman Israel di Gaza.

Demonstrasi ini juga dilakukan guna mencegah adanya risiko konflik regional yang lebih luas ketika Israel bersiap menghadapi kemungkinan invasi darat.

Baca Juga

Dari jalan-jalan yang biasanya sepi di pusat kota Amman di Yordania, hingga ibu kota Yaman yang dilanda perang, Sanaa, kerumunan jamaah Muslim turun ke jalan setelah sholat Jumat. Mereka marah atas serangan udara Israel yang menghancurkan di Gaza yang dimulai setelah kelompok militan Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yakni serangan mendadak terhadap Israel (Badai Al Aqsa), Sabtu lalu.

Di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, polisi Israel hanya mengizinkan pria, wanita, dan anak-anak tertentu yang lanjut usia untuk memasuki kompleks di puncak bukit untuk sholat, dalam upaya membatasi potensi kekerasan. Hanya 5.000 jamaah yang berhasil masuk ke situs tersebut berdasarkan pernyataan lembaga swadaya masyarakat yang mengelola masjid tersebut.

Pada Jumat biasa, sekitar 50 ribu orang melaksanakan sholat. Reporter Associated Press menyaksikan polisi hanya mengizinkan seorang gadis remaja Palestina dan ibunya masuk ke dalam kompleks tersebut dari 20 jamaah yang mencoba masuk, beberapa di antaranya bahkan berusia di atas 50 tahun.

Para pemuda Palestina yang ditolak masuk berkumpul di tangga dekat Gerbang Singa, dengan mata tertunduk, sampai polisi meneriaki mereka dan menggiring mereka keluar dari benteng Kota Tua.

“Kami tidak bisa hidup, kami tidak bisa bernapas, mereka membunuh segala sesuatu yang baik dalam diri kami. Segala sesuatu yang dilarang bagi kami diperbolehkan bagi mereka," kata seorang petugas kebersihan berusia 57 tahun, dengan wajah merah dan marah setelah polisi menghalangi dia masuk untuk sholat, Ahmad Barbour.

Masjid tersebut terletak di kompleks puncak bukit yang disucikan bagi orang Yahudi dan Muslim, dan klaim yang saling bertentangan mengenai masjid tersebut telah meluas menjadi kekerasan sebelumnya. Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga dalam Islam dan berdiri di tempat yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, yang merupakan situs tersuci dalam Yudaisme.

Selanjutnya...

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement