Sabtu 07 Oct 2023 01:54 WIB

Respons Buku yang Sebut Dirinya di Pusaran Produksi Hoax, Anies Fokus Sampaikan Fakta

Menurut Anies, dengan fokus sampaikan fakta, masyarakat akan menilai secara objektif.

Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden (capres), Anies Baswedan menyatakan masyarakat dapat menilai dengan objektif dan berdasarkan rekam jejak. Hal itu disampaikan Anies usai menghadiri bedah buku berjudul, "Anies di pusaran produksi Hoax: Tuduhan politik identitas, radikalisme, dan intoleransi”.

"Fokus untuk terus-menerus menyampaikan fakta, sehingga masyarakat menilai dengan objektif, berdasarkan rekam jejak sebelumnya," katanya di Jakarta, Jumat (6/10/2023).

Baca Juga

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, saat ini informasi bergerak begitu cepat dengan volume amat besar, sehingga penting untuk bisa memberikan informasi yang begitu akurat. "Buku ini bisa menjelaskan, khususnya kepada mereka yang menjadi pembentuk opini, tentang apa sebenarnya dan apa opini yang dicoba dibentuk menjelang Pemilu," katanya menegaskan.

Buku berjudul, "Anies di pusaran produksi Hoax: Tuduhan politik identitas, radikalisme, dan intoleransi”, ditulis oleh Edy Sasmito dan Toto TIS Suparto. Buku setebal 264 halaman itu terbagi dalam delapan bagian, yakni tuduhan politik identitas, tuduhan radikalisme, dicaci tidak tumbang dipuji tidak terbang, dari rektor termuda hingga mendikbud.

Selanjutnya, dari konvensi Partai Demokrat hingga Gubernur DKI, Jakarta kota kolaborasi, melindungi semua pemeluk agama dan jejak Anies berbuah penghargaan. Sementara itu, penulis buku Edy Sasmito mengatakan, Anies Rasyid Baswedan menjadi salah satu orang Indonesia yang paling banyak disorot dan di-bully di media sosial.

"Itu bisa dimengerti karena Anies merupakan salah satu tokoh Indonesia yang paling menonjol dalam beberapa tahun ini. Anies bahkan berpotensi menjadi Presiden Republik Indonesia ke-8," katanya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement