Selasa 26 Sep 2023 21:35 WIB

Empat Ilmu yang Tercakup dalam Al Fatihah

Surat Al Fatihah itu memiliki banyak kandungan di dalamnya.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Empat Ilmu yang Tercakup dalam Al Fatihah. Foto:   Alquran (ilustrasi).
Foto: Dok Republika
Empat Ilmu yang Tercakup dalam Al Fatihah. Foto: Alquran (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Surat Al Fatihah itu memiliki banyak kandungan di dalamnya. Salah satunya yakni dalam surat Al Fatihah memuat berbagai ilmu- ilmu yang menjadi dasar dari agama. 

Ini pula yang disebutkan  ath Thiybiy sebagaimana dinukil oleh  Imam Jalaluddin A Suyuthi dalam kitab Asroru Tartib al-Qur'an. Dituliskan bahwa menurut ath Thiybiy Al Fatihah itu memuat empat macam ilmu yang menjadi landasannya agama. Yang pertama yakni tentang ilmu Ushul mencakup mengesakan Allah ta'ala . 

Baca Juga

وقال الطيبي: هي مشتملة على أربعة أنواع من العلوم التي هي مناط الدين. أحدها: علم الأصول، ومعاقده معرفة الله عز وجل وصفاته، وإليها الإشارة بقوله: {رَبِّ الْعَالَمِينَ، الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} ومعرفة المعاد٤، وهو المومأ إليه بقوله:  {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ)

Artinya: Ath Thiybiy berkata: Al Fatihah itu mencakup atas empat macam dari ilmu-ilmu yang menjadi landasan agama. Yang pertama, yaitu Ilmu Ushul dan keyakinan makrifat akan keesaan Allah Azza wa Jalla dan sifatNya. Dan karenanya ini telah diberi tanda dalam firmanNya: Rabbil 'alamin, arrohmanir Rohim (Tuhan semesta alam, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) dan makrifat terhadap hari kiamat. Dan itulah yang dimaksud dalam firman Allah: Maliki yaumid diyn (Raja di hari pembalasan). (Halaman 50).

Lebih lanjut ath Thiybiy menyebut bahwa Al Fatihah juga mencakup ilmu Furu' atau cabang yang menjadi landasan beribadah seorang hamba.

وثانيها: علم الفروع، وأسُّه العبادات، وهو المراد بقوله: {إِيَّاكَ نَعْبُدُ} ]

Artinya: Kedua, (dalam Al Fatihah  terdapat) Ilmu al Furu' (cabang-cabang), dan landasan untuk beribada. Itulah yang dimaksudkan dalam firman Allah : Iyyaka na'budu : Hanya kepada-Mu kami menyembah.

Al Fatihah juga mencakup ilmu-ilmu lainnya yang dapat menjadikan mansuai itu menjadi hamba yang sempurna dalam amalnya. 

وثالثها: علم ما يحصل به الكمال، وهو علم الأخلاق، وأجله الوصول إلى الحضرة الصمدانية، والالتجاء إلى جناب الفردانية، والسلوك لطريقة الاستقامة فيها، وإليه الإشارة بقوله:  {وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ، اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ .

Artinya: Ketiga (dalam Al Fatihah terdapat) ilmu tentang segala yang dapat menghasilkan kesempurnaan. Yaitu ilmu akhlak serta jalan untuk menempuh Istiqamah di dalamnya. Dan inilah tanda dari: Iyyaka na'staiin, Ihdinas shirotol Mustaqim. (Kepadamu kami memohon pertolongan. Tunjukkan kami kepada jalan yang lurus).

Al Fatihah juga mencakup ilmu-ilmu tentang kisah masa lalu atau umat-umat yang hidup pada masa lalu. Yaitu mereka yang termasuk golongan yang beruntung karena diberi nikmat dan mereka yang termasuk golongan yang mendapat murka Allah karena mengambil jalan sesat. 

ورابعها: علم القصص والإخبار عن الأمم السالفة والقرون الخالية، السعداء منهم والأشقياء، وما يتصل بها من وعد محسنهم ووعيد مسيئهم، وهو المراد بقوله:] ١ {أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ

Artinya: dan keempat (dalam Al Fatihah terdapat) Ilmu kisah-kisah dan kabar-kabar tentang umat-umat terdahulu dan umat berabad-abad lalu. Umat-umat yang bahagia di antara mereka dan umat-umat yang sengsara. Dan terdapat juga di dalamnya tentang hubungan orang-orang yang berjanji berbuat baik dan ancaman bagi mereka yang zalim. Itulah yang dimaksudkan dalam firman Allah : di An'amta 'alaihim ghairil maghdubi 'alaihim waladholin (Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat).

 (Sumber : Kitab Asroru Tartib al-Qur'an karya Imam Jalaluddin A Suyuthi, penerbit Darul Fadhilah, halaman 50-51 atau bisa juga lihat di laman https://shamela.ws/book/9992/47#p1 ).

Imam Fakhruddin bahkan menjelaskan tentang beberapa hal yang menjadi tujuan kandungan Alquran. Seperti ketuhanan, kebangkitan, nubuat dan qada qadar. 

و قال الإمام فخر الدين: المقصود من القرآن كله تقرير أمور أربعة: الإلهيات، والمعاد، والنبوات، وإثبات القضاء والقدر، فقوله: {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِين} يدل على الإلهيات، وقوله: {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ} يدل على نفي الجبر، وعلى إثبات أن الكل بقضاء الله وقدره، وقوله: {اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ} إلى آخر السورة يدل على إثبات قضاء الله، وعلى النبوات، فقد اشتملت هذه السورة على المطالب الأربعة، التي هي المقصد الأعظم من القرآن

Artinya: Dan Imam Fakhruddin berkata: maksud dari seluruh isi Alquran itu menerangkan empat perkara: yaitu tentang ketuhanan, kebangkitan, nubuat, qada dan qadar. Allah berfirman Allah : Alhamdulillahi rabbil 'alamin. Ayat ini menunjukan atas ayat ilahiyah. Dan firman Allah : Maliki yaumiddin. Ini menunjukan atas peniadaan atau penolakan penguasa lain selain Allah , dan atas keputusan segala sesuatu adalah sesuai qada dan kuasa Allah. Firman Allah : Ihdinas shirotol Mustaqim. Pada akhir surat Al Fatihah, ini menunjukan keputusan qada Allah dan atas nubuat. Maka surat Al Fatihah ini mengandung empat hal yang itu menjadi maksud besar dari Alquran. (Asroru Tartib al-Qur'an, 50).

Sementara itu Imam Baidhowi menambahkan bahwa dalam Alquran juga mencakup persoalan hukum-hukum. 

وقال البيضاوي: هي مشتملة على الحِكَم النظرية، والأحكام العملية، التي هي سلوك الصراط المستقيم، والاطلاع على مراتب السعداء، ومنازل الأشقياء

Artinya:  Imam Baidhowi berkata : (Al Fatihah) itu mencakup juga atas teori hukum-hukum, dan penerapan hukum-hukum yang berjalan di jalan yang lurus, serta memperlihatkan orang-orang yang bahagia dan kedudukan orang-orang yang sengsara.  (Asroru Tartib al-Qur'an, 50).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement