Rabu 20 Sep 2023 14:56 WIB

Meneladani Rasulullah dalam Tafsir Surat Al Ahzab Ayat 21

Ayat ini sejatinya menegur orang-orang yang lari dalam perang.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Nabi Muhammad
Foto:

Rasulullah SAW bahkan rela lebih lapar dari umatnya padahal beliau adalah seorang pemimpin. Dan Rasulullah SAW juga begitu sabar menghadapi orang-orang yang membencinya bahkan mendoakan mereka agar diampuni Allah ta'ala. 

وعن أنس بن مالك عن أبي طلحة قال: شكونا إلى رسول الله ﷺ الجوع ، ورفعنا (عن بطوننا) عن حجر حجر ، فرفع رسول الله ﷺ عن حجرين. خرجه أبو عيسى الترمذي وقال فيه: حديث غريب . وقال  ﷺ لما شج: (اللهم اغفر لقومي فإنهم لا يعلمون) وقد تقدم . 

Diriwayatkan dari Anas bin Malik dari Abu Tolhah, dia berkata: kami pernah mengadu kepada nabi Muhammad tentang rasa lapar, dan kami mengangkat banu dari perut kami dan memperlihatkan satu batu diganjal, dan lalu Rasulullah SAW mengangkat bajunya dan memperlihatkan dua batu mengganjal perutnya. Diriwayatkan oleh Abu Isa at Tirmidzi dan ia berkata bahwa hadits ini Hasan Gharib. Dan disebutkan dalam riwayat lain bahwa nabi Muhammad SAW bersabda: ketika beliau terluka beliau berdoa: Allahummaghfir liqoumi fainnahum la ya'lamun (ya Allah ampunilah mereka karena kaum yang belum mengetahui).

لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا . قال سعيد بن جبير : المعنى: لمن كان يرجو لقاء الله بإيمانه ، وتصدق بالبعث الذي فيه جزاء الأفعال. فقيل: أي: لمن كان يرجو ثواب الله في اليوم الآخر. وذكر الله كثيرا . خوفا من عقابه ، ورجاء لثوابه. 

Tentang kalimat Liman Kana yarjullaha wal Yaumil akhir wa dzakarollah katsiron, berkata Sa'id bin Jubair: bagi siapa orang yang berharap bertemu dengan Allah dengan keadaan beriman kepadaNya, dan meyakini dengan hari kebangkitan yang di mana hari dibalasnya semua amal perbuatan. Dan ada juga yang berkata bahwa: ayat ini yakni bagi siapa saja yang berharap pahala dari Allah di hari akhir. Lafadz wadzakarallau katsiron itu bermakna takut akan hukuman Allah dan berharap pahala dari Allah ta'ala. (Tafsir Qurthubi halaman 108).

 

Kesimpulannya hendaknya setiap Muslim meneladani Rasulullah SAW. Cara meneladaninya adalah dengan mengetahui sejarah hidup nabi, perilaku keseharian nabi, melalui Alquran, hadits dan kitab-kitab turats yang telah disusun para ulama. Dan untuk memudahkan orang awam, maka cara termudah untuk meneladani Rasulullah SAW adalah dengan melihat akhlak para ulama yang takut kepada Allah ta'ala. Wallahu'alam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement