3. Utang Ibarat Meneror Diri
Bahkan Nabi Muhammad SAW memberi peringatan bahwa utang itu sebetulnya sama saja dengan meneror atau menakuti-nakuti diri sendiri. Utang bikin orang cemas, galau dan gelisah. Entah karena dikejar kejar debt collector atau bingung cara bayarnya bagaimana.
عن عقبة بن عامر، يقول: إن رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: " لا تخيفوا أنفسكم بعد أمنها " قالوا: وما ذاك يا رسول الله؟ قال: " الدين "
Dari Uqbah bin Amir RA, Rasulullah SAW bersabda, "Jangan kalian menakut-nakuti (meneror) diri kalian, padahal kalian sudah dalam keadaan aman." Kemudian mereka (para sahabat) bertanya ke Nabi, "Apa itu, wahai Rasulullah SAW?" Beliau SAW bersabda, "Utang." (HR. Ahmad)
4. Ruh Menjadi Tertahan Akibat Utang
Ruh seorang Muslim yang sudah meninggal dunia ternyata bisa tertahan jika dia masih memiliki utang, sampai utang tersebut lunas. Berikut ini haditsnya:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ruh seorang mukmin (yang telah meninggal dunia) itu menjadi tertahan akibat utang yang dimilikinya, hingga dibayar utang tersebut." (HR. Tirmidzi)