Kamis 07 Sep 2023 20:52 WIB

4 Ayat Alquran Ini Ungkap Keistimewaan Makkah yang Pernah Dihuni Para Nabi dan Rasul

Allah SWT memuliakan Kota Makkah dengan sejumlah keutamaan

Ilustrasi salah satu sudut Kota Makkah. Allah SWT memuliakan Kota Makkah dengan sejumlah keutamaan
Foto:

Diriwayatkan dari Ptolomeus bahwa nama Kota Makkah adalah Makorba’ berasal dari nama seorang kaum saba’i Kloraba yang artinya suci atau tanah haram. Makkah sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu, yaitu sejak Nabi Ibrahim membangun Kabah dan menyucikannya untuk orang-orang yang mengerjakan tawaf, ruku’, dan sujud kepada Allah SWT.  Kota ini dibangun sekitar tahun 1892 SM.  

Sebenarnya, Makkah telah dikenal lama sebelum masa Nabi Ibrahim As. Karena Kabah telah menjadi pusat kunjungan manusia sebelum dibangun oleh Nabi Ibrahim As 

Bangsa Amaliqoh, menurut satu riwayat, telah menghuni Kota Makkah sebelum datangnya Nabi Ismail As. Nabi Ismail belum sempai ke Makkah, tetapi kaum Jurhum telah berada di sana menggantikan kaum amaliqoh. 

Kaum Jurhum terbagi dua kelompok, yaitu Jurhum dan Qathuroh. Itulah sekilas tentang Makkah sebelum datangnya Nabi Ibrahim As dan Ismail As. Jadi, yang sudah pasti bahwa Makkah mulai jelas sejarahnya sejak hijrahnya Nabi Ismail As ke Makkah. 

Nabi Ismail telah datang pertama kali ke Makkah  dengan ibu dan bapaknya. Dan Makkah saat itu merupakan daerah gersang yang tidak mengeluarkan setitik air pun. Akan tetapi, Nabi Ibrahim sebelum meninggalkan Ismail di tempat kering ini, berdoa kepada Allah, Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” 

Ketika Nabi Ismail meninggal, Kota Makkah dikuasai oleh anak-anaknya sampai kepada cucunya yang bernama Mirdlodl bin Umar al Jurhumy. Hal ini terus berlangsung sampai Jurhum kurang memperhatikan Kabah. 

Allah SWT menakdirkan  sebuah kabilah di Yaman  dari turunan Qahthon, yang mampu mengalahkan Jurhum dan mengusir mereka pada akhir abad ke-3 atau awal abad ke-4 M. 

Akhirnya, Makkah diurus oleh Amr bin Al Hayy. Beliaulah yang pertama memberi makanan kepada orang-orang yang berhaji di Kota Makkah. Pada abad kelima Masehi, urusan Kota Makkah dikuasai oleh Qushai bin Kilab. 

Ketika Qushay meninggal, Kabah diserahkan kepada anaknya yang bernama Abdu ad daar dan tidak diributkan oleh saudaranya Abdu Manaf. 

Akan tetapi, di antara anak-anak Abdu Manaf terjadi konflik. Kalau anak-anak Abdu ad daar tidak cepat-cepat mengambil alih kekuasaan dan kemaslahatan kabilah Quresy, niscaya terjadi peperangan. 

Semula kepemimpinan di tangan Bani Abdil Wusatho, kemudian dikuasai oleh Manaf, lalu digantikan oleh Hasyim dan akhirnya pindah kepada  anaknya, yaitu Abdul Mutholib. 

 

Di antara jasa Abdul Mutholib adalah menyingkap air zamzam yang sudah hilang tanda-tandanya. Pada masa Abdul Mutholib ini, terjadi serangan tentara Abrahah untuk menghancurkan Ka’bah. Tetapi, Allah melindunginya dengan burung-burung. Sampai dengan kelahiran Rasulullah Saw, Ka’bah masih dikuasai oleh kabilah Quraisy.  

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement