Kamis 07 Sep 2023 16:00 WIB

Tidak Bisa Baca Alquran dengan Baik, Apakah Pertanda Buruk?

Dianjurkan untuk terus berusaha memperbaiki bacaan Alquran.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Seorang Jamaah membaca Alquran
Foto: Republika
Seorang Jamaah membaca Alquran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pada pemuda muslim mungkin masih banyak yang kesulitan membaca Alquran. Mereka telah berusaha untuk terus membaca Alquran, tetapi masih belum bisa membaca dengan baik.  

Seperti dilansir dari Aboutislam, ada seorang pemuda yang mendengarkan radio dan mendengarkan seorang anak laki-laki membacakan Alquran dengan sangat indah sehingga gurunya berkomentar,

Baca Juga

“Subahan Allah, jiwamu sungguh murni dan itulah sebabnya Allah memberimu kemampuan membaca Alquran dengan begitu mudah.”

Mendengar hal itu, pemuda tersebut menjadi sangat terganggu dan bertanya-tanya, “Mungkin saya tidak bisa mengaji karena kepribadian saya yang tidak baik atau karena ada yang kurang dalam jiwa saya.’

Lalu Apakah Ini Pertanda Buruk?

Dalam salah satu hadits Nabi SAW, beliau bersabda:

عَن عَائِشَةَ رَضي اللٌهُ عَنهاَ قَالَتُ:قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلٌي اللٌهُ عَلَيهِ وَ سَلٌم الَماهر باِلقُرانِ مَعَ السَفَرَةَ الكِرَامِ الَبَرَرَةِ وَاٌلَذِي يَقُراٌ القُرانَ وَيَتَتَعتَعُ فِيه وَهُوَ عَلَيهِ شَاقٌ لَه اَجَران (رواه البخارى ومسلم وابو داوود والترمذى وابن ماجه).

Artinya: “Dari Aisyah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang ahli dalam Alquran akan berada bersama malaikat pencatat yang mulia lagi benar, dan orang terbata-bata membaca Alquran sedang ia bersusah payah (mempelajarinya), maka baginya pahala dua kali lipat.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud)

Para ulama berbeda pendapat mengenai pahala ganda ini; apakah pahalanya dua kali lipat dari orang biasa atau pahalanya dua kali lipat dari ahlinya? Kemungkinan besar bahwa ini dua kali lipat dari ahlinya. Tidak ada alasan untuk berpikir sebaliknya, karena Allah tidak menghargai pencapaian melainkan Dia menghargai usaha.

Manusia berbeda dengna ciptaan-Nya. Manusia hanya menghargai hasil atau keuntungan. Mereka melihat seberapa banyak diketahui, seberapa banyak ayat Alquran yang sudah hafal, dan seberapa banyak membaca Alquran.

Manusia hanya peduli dengan kuantitasnya. Sedangkan Allah tidak peduli dengan hal-hal ini. Allah hanya mempertimbangkan dengan seberapa besar usaha yang sudah dilakukan hamba-Nya.

Sebagai gambaran, ada seorang miliarder menyumbangkan Rp 15 juta untuk amal dan itu adalah jumlah uang yang sangat banyak. Namun, terkadang orang yang hanya mempunyai Rp 10 ribu dan kemudian memberikan semuanya ke orang yang sangat membutuhkan lebih mulia di sisi Allah. Karena, ini bukan soal kuantitas, melainkan kualitas.

Begitu pula dengan usaha Anda dalam membaca Alquran. Saat ini Anda mungkin tidak bisa membaca Alquran dengan baik, namun bukan berarti itu pertanda buruk bagi Anda. Yang terpenting, sekarang ini Anda masih terus berusaha untuk membaca Alquran dan berjuang untuk melafalkan setiap hurufnya dengan baik.

Sumber

https://aboutislam.net/shariah/quran/recite-memorize/unable-to-recite-quran-properly-well-its-not-that-bad/

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement