Senin 04 Sep 2023 15:14 WIB

Serbia, Panama, dan Kuwait Bergabung dalam Traktat Persahabatan ASEAN

TAC berperan sebagai norma serta prinsip untuk membentuk hubungan persahabatan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Para Menlu Negara ASEAN (Ilustrasi). Serbia, Panama, dan Kuwait telah menandatangani instrumen aksesi Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC).
Foto: EPA-EFE/WILLY KURNIAWAN
Para Menlu Negara ASEAN (Ilustrasi). Serbia, Panama, dan Kuwait telah menandatangani instrumen aksesi Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Serbia, Panama, dan Kuwait telah menandatangani instrumen aksesi Traktat Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara atau Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia (TAC). Proses penandatanganan berlangsung di sela-sela perhelatan ASEAN Foreign Ministers’ Meeting (AMM) di Gedung Sekretariat ASEAN, Senin (4/9/2023).

“Atas nama rekan-rekan saya di ASEAN, saya ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas kehadiran Anda hari ini untuk menandatangani instrumen aksesi Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama. Hari ini, ASEAN menyambut Serbia, Panama, dan Kuwait sebagai negara ke-52, ke-53, dan ke-54 yang menandatangani TAC,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam pidatonya.

Baca Juga

Proses penandatanganan instrumen aksesi dilakukan oleh Menlu Serbia Ivica Dacic, Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Panama Vladimir Franco, dan Wamenlu Kuwait Sheikh Jarrah Jaber Al Ahmad al-Sabah. Retno menjelaskan, selama bertahun-tahun, TAC telah berperan sebagai norma serta prinsip kolektif untuk membentuk hubungan persahabatan, kebiasaan berdialog, dan hidup berdampingan secara damai di kawasan.

“Di tengah dinamika global saat ini yang ditandai dengan persaingan dan defisit kepercayaan, kita harus lebih memperkuat nilai-nilai TAC untuk meningkatkan kepercayaan dan keyakinan,” ucapnya.

“Kini dengan semakin banyaknya penandatanganan TAC mencerminkan antusiasme positif yang semakin besar. Modalitas ini harus dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan stabilitas di kawasan dan sekitarnya,” tambah Retno.

Dia mengatakan, TAC harus menyatukan ASEAN dan para mitra dialognya. Hal itu agar kerja sama praktis dalam mengatasi tantangan bersama, mulai dari perubahan iklim, ketahanan pangan dan energi, hingga menjamurnya kejahatan terorganisir transnasional dapat terjalin.

“Bersama-sama kita harus menjadi kekuatan positif bagi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik. Hanya dengan menerapkan sepenuhnya nilai-nilai dan prinsip-prinsip TAC kita dapat benar-benar memastikan bahwa ASEAN penting dan menjadi pusat pertumbuhan,” ucap Retno. 

Sebelum Serbia, Panama, dan Kuwait, negara terakhirnya yang mengaksesi TAC adalah Arab Saudi. Proses penandatanganan dilakukan Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saudi di sela-sela AMM ke-56 yang digelar di Hotel Shangri-la, Jakarta, 12 Juli 2023 lalu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement