REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langit adalah salah satu makhluk Allah yang diciptakan bagi keperluan manusia. Langit mencakup semua benda yang terdapat di atas permukaan bumi. Matahari, bulan, bintang-bintang, dan planet-planet yang terserak di angkasa luas termasuk di dalamnya.
Demikian juga atmosfer dan lapisannya, udara yang mengisi seluruh ruang, awan yang mengandung air maupun tidak, dan ekosistem angkasa, semua termasuk bagian langit. Jadi, semua yang ada di angkasa, baik berupa benda padat, cair, maupun gas, adalah bagian dari langit.
Dalam keadaan normal, langit yang bersih dari polusi atau kerusakan dapat memberi manfaat maksimal bagi manusia dan makhluk lainnya. Manusia dapat menghirup udara bersih yang menyehatkan.
Alat transportasi udara, seperti pesawat, dapat terbang membelah udara dengan nyaman, tanpa khawatir gangguan alam. Perubahan cuaca dapat diprediksi dan tidak sampai membuat manusia gelisah dengan perubahannya yang tidak terduga.
Berbeda dari itu, kerusakan langit sudah barang tentu akan menimbulkan dampak negatif yang sangat besar bagi manusia dan makhluk lainnya. Kerusakan langit disebabkan kontaminasi yang merubah ekosistemnya. Kontaminasi terjadi misalnya akibat polusi udara yang timbul dari pembakaran hutan atau lahan, penggunaan bahan bakar minyak yang berlebihan, serta pemakaian pendingin udara atau freon yang tidak terkendali.
Dari sini tampak bahwa kerusakan di langit juga disebabkan perbuatan manusia. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ اَهْوَاۤءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّۗ بَلْ اَتَيْنٰهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُّعْرِضُوْنَ ۗ
Seandainya kebenaran itu menuruti keinginan mereka, niscaya binasalah langit dan bumi serta semua yang ada di dalamnya. Bahkan, Kami telah mendatangkan (Alquran sebagai) peringatan mereka, tetapi mereka berpaling dari peringatan itu. (QS Al-Mu'minun Ayat 71)
Langit dan bumi akan rusak jika yang dijadikan pedoman adalah hawa nafsu. Nafsu tidak mengenal kata henti dalam berburu kepuasan, keinginan, dan kerakusan. Berapapun yang berhasil diraih, itu tidak akan menjadikan manusia berhenti dari keinginan lain yang lebih dari sebelumnya.
Langit Rusak Akibat Nafsu Manusia
Lihat halaman berikutnya >>>