Selasa 08 Aug 2023 14:46 WIB

Viral Konten Mesum Oklin Fia, Seperti Apa Wanita yang Berbusana tapi Telanjang?

Syaikh Faishal Alu Mubarak memberi penjelasan tentang hadits cara berpakaian wanita.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Muslimah
Foto:

Dia menjelaskan lafaz maaikatun (مَائِلَاتٌ) bermakna condong menjauhi ketaatan pada Allah dan tidak menjaga segala hal yang harus dijaga. Sebagian ulama berpendapat lafaz itu berarti adalah wanita yang menyisir rambutnya seperti para pelacur.

Sedang lafadz mumilatun (مُمِيلَاتٌ) bermakna wanita tersebut mengajarkan pada wanita lainnya untuk melakukan perbuatan tercela seperti yang dilakukannya. Ada juga yang berpendapat bahwa itu bermakna wanita-wanita yang berjalan dengan sombong dengan memiringkan pundak. Sedangkan lafaz ru uusuhunna ka asnimatil bukhti (رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ) bermakna wanita yang membesarkan atau meninggikan rambutnya dengan melilitkan serban atau kain dan semacamnya.

Syaikh Faishal Alu Mubarak menjelaskan pengertian kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakannya untuk memukul orang adalah orang-orang yang suka memukuli manusia secara zalim atau tanpa hak.

Sementara pengertian wanita-wanita berpakaian, tetapi sama juga dengan bertelanjang (karena pakaiannya terlalu minim, terlalu tipis atau tembus pandang, terlalu ketat, atau pakaian yang merangsang pria karena sebagian auratnya terbuka) maksudnya wanita yang hanya menutupi sebagian badan dan menyingkap sebagian badan lainnya. Sedang wanita berjalan dengan berlenggok-lenggok yakni menyerupai lelaki yang sombong.

Imam An-Nawawi berkata, hadits ini termasuk salah satu mukjizat nubuwah. Kedua golongan ini sudah ada, keduanya ada di zaman sekarang. Al Qadhi Iyadh menjelaskan, berjalan melenggak-lenggok dan berlagak, yaitu condong kepada kaum lelaki, berlagak dengan perhiasan yang mereka tampakkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement