Rabu 12 Jul 2023 16:54 WIB

10 Karakter Pemimpin Merujuk Sosok Nabi Ibrahim yang Disarikan dari Alquran

Nabi Ibrahim adalah sosok pemimpin yang teladan

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi kepemimpinan Nabi Ibrahim dalam Alquran. Nabi Ibrahim adalah sosok pemimpin yang teladan
Foto:

Hal di atas terintisarikan dari peristiwa upaya pembakaran yang dilakukan sang raja. Ibrahim memiliki keyakinan kokoh bahwa yang dapat menolong hanyalah Allah SWT. 

Dia bahkan menolak tawaran pertolongan para malaikat. Allah SWT pun memerintahkan api menjadi dingin dan nyaman bagi Ibrahim AS (bardan wa salaaaman).

Ketujuh, kepemimpinan Ibrahim itu bersifat inklusif dan terbuka. Menerima masukan bahkan kritikan dari siapapun. 

Karakteristik ini dalam bahasa politik masa kini disebut demokratis. Membuka diri dan tidak alergi dengan masukan bahkan keritikan.

Hal itu disimpulkan dari sikap Ibrahim ketika menerima perintah untuk memotong anaknya. Beliau pastinya yakin kalau mimpi itu adalah perintah Allah SWT. 

Dan Ibrahim tidak pernah mempertanyakan apalagi menolak perintah Allah SWT. Tapi dalam perintah memotong anaknya Ibrahim meminta pendapat anaknya: “Bagaimana pendapat kamu?”.

Kedelapan, kepemimpinan Ibrahim itu berwawasan ketakwaan (kesalehan dan ketaatan). Karenanya segala yang terkait dengan kepemimpinannya merujuk kepada nilai-nilai ketakwaan.

Kesimpulan ini diambil dari doa beliau untuk dijadikan pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa: “waj’alna lil-muttaqina imaama”. 

Untuk terjadinya masyarakat (terpimpin) yang bertakwa, pemimpin dan kepemimpinannya harus berlandaskan ketakwaan.

Baca juga: Ada 100 Juta Kerikil untuk Lempar Jumrah Jamaah Haji,  Kemana Perginya Seusai Dipakai?

Kesembilan, kepemimpinan Ibrahim itu berkarakter memiliki orientasi atau tujuan yang jelas. Orientasi kepemimpinan Ibrahim itu terfokus pada hadirnya stabiltas dan kemananan. Dengan stabilitasi akan terwujud kemakmuran. Tapi kemakmuran harus bercirikan keadilan.

Kesepuluh, kepemimpinan Ibrahim itu berkarakter global. Bahwa Ibrahim yang dengan sendirinya menjadi sosok umat diangkat menjadi pemimpin global (dunia). Namun kepemimpinan beliau berwawasan dan berkarakter global.

Kesimpulan ini terangkum dalam penyampaian Ilahi di saat Ibrahim menuntaskan seluruh perintah-perintah Allah: “inni ja’iluka linnaas imaama” (sesungguhnya Aku menjadikan kamu pemimpin bagi manusia).

Demikian sepuluh karakteristik kepemimpinan Ibrahim yang terangkum dari rentetan perjalanan sejarah hidupnya. 

Semoga sepuluh karakteristik ini menjadi pegangan bagi para pemimpin dan para calon pemimpin. Bahkan semoga juga menjadi acuan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang mendekati karakteristik-karakteristik kepemimpinan Ibrahim.

 

Terlebih khusus lagi semoga pemimpin Indonesia yang akan terpilih mampu menauladani kepemimpinan Ibrahim AS dalam kepemimpinannya dalam membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Indonesia yang “baldatun thoyyibah wa Rabbun Ghafur”.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement