Maka keutamaan yang disebutkan menurut terjemah di atas diperuntukkan bagi orang yang belajar Alquran "dan" selepas itu mengajarkannya kepada orang lain. Namun, dalam beberapa kitab lainnya ada yang diriwayatkan dengan menggunakan huruf (aw maknanya atau).
Sehingga apabila diterjemahkan akan memiliki arti, "yang terbaik adalah yang belajar Alquran atau yang mengerjakan Alquran." Masing-masing dari keduanya memiliki kebaikan dan keutamaan tersendiri.
Alquran, kata, Muhammad Zakariyya merupakan inti agama. Menjaga dan menyebarkannya berarti menegakkan agama, Sehingga sangat jelas keutamaan mempelajari dan mengajarkannya meskipun bentuknya berbeda-beda.
Derajat yang paling sempurna dalam mempelajari maksud dan kandungannya. "Derajat yang terendah adalah hanya mempelajari bacaannya saja," katanya.
Alquran merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman hidup. Karena itu, sebaik-baik manusia adalah siapa saja yang mempelajari Alquran lalu mengajarkannya kepada orang lain.
Ketiga, sebaik-baik manusia adalah orang yang baik akhlaknya. Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ خِيَارَكُمْ أَحَاسِنُكُمْ أَخْلَاقًا “Sesungguhnya sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR Bukhari no 6035)
Nabi Muhammad SAW sendiri diutus ke muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak manusia. Karena itu, manusia terbaik dalam hadis ini adalah tergantung akhlaknya kepada orang lain. Rasulullah SAW pun amat mendahulukan akhlak daripada sekadar ilmu.