REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Muhammad Shiddiq Al Minsyawi dalam buku Rajin Shalat tapi Masih Keliru yang diterbitkan oleh Kafilah Publishing menuliskan, banyak orang tidak berada pada barisan depan. Padahal, dia terkadang merupakan orang yang pertama datang ke masjid untuk sholat wajib berjamaah.
Nabi Muhammad sangat menganjurkan untuk berada di barisan depan ketika sholat berjamaah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Nabi Bersabada:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا»
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wasallam bersabda: Seandainya manusia mengetahui pahala menjawab adzan dan shaf pertama, lalu mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan diundi, niscaya mereka akan melakukan undian. (HR Bukhari dan Muslim).
Nabi Muhammad juga mengancam orang yang terlambat dengan sabdanya:
لا يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمْ اللَّهُ
“Suatu kaum masih saja bersikap lambat (dalam ketaatan kepada Allah -pent) sehingga Allah akan memperlambat mereka (dari rahmat-Nya).” (HR Muslim)
Diriwayatkan dari Jabir bin Samurah bahwa Rasulullah SAW keluar dari rumahnya lalu bersabda, "Mengapa kalian tidak berbaris seperti halnya malaikat yang berbariss di sisi Tuhannya?"
Kami bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana para malaikat itu berbaris di sisi Tuhannya?". Kemudian Rasulullah menjawab, "Mereka menyempurnakan shaf yang pertama dan mengisi shaf-shaf yang masih kosong,".