Selasa 30 May 2023 23:55 WIB

Tafsir Surat Al Hajj ayat 34: Jangan Campuri Niat Berqurban dengan Motif Duniawi, Mengapa?

Alquran menekankan pentingnya qurban untuk Allah SWT semata

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi qurban. Alquran menekankan pentingnya qurban untuk Allah SWT semata
Foto:

Lebih jelas lagi siapapun yang mencari atau berpegang pada agama selain Islam maka tidak akan diterima Allah  SWT dan termasuk orang yang rugi.

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ “Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi”. (QS Ali Imran ayat 85)

Rasulullah SAW menyembelih binatang qurban  dengan menyebut nama Allah SWT dan bertakbir, sebagaimana tersebut dalam hadits beliau:

عن أنس بن مالكٍ رضي الله عنه قال: «ضَحَّى النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقَرْنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ، وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا 

Dari Anas, ia berkata, "Rasulullah SAW dibawakan dua ekor domba yang bagus (pada kedua domba itu terdapat warna putih yang bercampur hitam) yang bertanduk bagus, lalu beliau menyebut nama Allah dan bertakbir (waktu menyembelihnya) dan meletakkan kakinya di atas rusuk binatang itu." (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Pada akhir ayat ditegaskan bahwa Allah SWT yang berhak disembah itu adalah Tuhan Yang Mahaesa, dan kepercayaan tauhid itu telah dianut pula oleh orang-orang dahulu, karena itu patuh dan taat hanya kepada Allah SWT, mengikuti semua perintah-perintah-Nya, menjauhi semua larangan-Nya dan melakukan semua pekerjaan semata-mata karena-Nya dan untuk mencari keridhaan-Nya.

Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar menyampaikan berita gembira kepada orang-orang yang tunduk, patuh, taat, bertobat dan merendahkan dirinya kepada-Nya bahwa bagi mereka disediakan pahala yang berlipat ganda, berupa surga di akhirat nanti.

Baca juga: 7 Daftar Kontroversi Panji Gumilang Pimpinan Al Zaytun yang tak Pernah Tersentuh

Perkataan "maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Mahaesa" memberi peringatan bahwa qurban, menghormati syiar-syiar Allah SWT, dan beribadah sesuai dengan petunjuk para rasul yang diutus kepada mereka, sekalipun ibadah dan syariat itu berbeda pada tiap-tiap umat, namun termasuk dalam agama Allah SWT, termasuk jalan yang lurus yang harus ditempuh oleh setiap yang mengaku sebagai hamba Allah SWT, dalam menaati dan mencari ridha-Nya.

 

Perbedaan cara-cara beribadah antara umat-umat yang dahulu dengan umat-umat yang datang kemudian, di dalamnya umat Nabi Muhammad SAW, janganlah dijadikan alasan yang dapat menimbulkan perpecahan di antara orang-orang yang beriman. Semuanya itu dilakukan dengan tujuan untuk menghambakan diri kepada Tuhan Yang Mahaesa.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement