REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai adab, kesopanan, dan permohonan kepada Allah SWT, umat Islam selalu diimbau untuk menghaturkan doa. Salah satu doa yang perlu dibaca adalah doa bagi orang yang tak ada harapan sembuh dari penyakit.
Dalam buku Kumpulan Doa Doa terbitan Kementerian Agama disebutkan doa bagi orang yang tidak ada harapan sembuh dari sakit. Doa ini dibaca oleh pasien atau orang yang mengalami kondisi tersebut, berikut lafadznya:
"Allahumma ahyini maa kaanatilhayatu khairan liy watawaffaniy maa kaanatil wafatu khairan liy,".
Yang artinya, "Ya Allah, hidupkanlah aku seandainya hidupku menjadi kebaikan bagiku. Dan matikanlah aku seandainya kematian adalah kebaikan bagiku,".
Jika ibadah digambarkan ke dalam struktur tubuh manusia, maka doa merupakan bagian otaknya ibadah. Doa berperan merencanakan, memulai, dan mengevaluasi. Saat seseorang hendak melakukan pekerjaan dengan berdoa, berarti dia sedang merencanakan sesuatu. Hal ini juga serupa jika doa diibaratkan dengan sebuah pekerjaan yang mendapatkan imbalan.
Seseorang yang melakukan pekerjaan pada sebuah perusahaan tentunya akan mendapatkan imbalan atas pekerjaannya. Orang yang berdoa pun akan mendapatkan imbalan, baik imbalan pahala atas apa yang dikerjakan ataupun imbalan berupa terkabulnya doa. Kesimpulannya, doa merupakan bagian dari ibadah. Makin banyak doa dipanjatkan maka makin banyak imbalan atau pahala yang akan didapatkan.