Ahad 21 May 2023 12:03 WIB

Arab Saudi Siapkan Jalan untuk Jamaah Haji

Jumlah jamaah tahun ini akan dipulihkan seperti pra-pandemi.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Suasana Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Arab Saudi Siapkan Jalan untuk Jamaah Haji
Foto: Republika
Suasana Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. Arab Saudi Siapkan Jalan untuk Jamaah Haji

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kerajaan Arab Saudi telah menyiapkan jaringan jalan, sebagai bagian dari persiapan menerima tamu Allah SWT. Mulai akhir Mei ini, secara bertahap jutaan Muslim akan tiba untuk melaksanakan ibadah haji.

Wakil Menteri Layanan Transportasi dan Logistik Badr Al Dulami memeriksa beberapa jalan menuju tempat-tempat suci di Kerajaan itu. Kementerian juga menyebut akan selalu memastikan kesiapan mereka dalam menerima jamaah.

Baca Juga

Dilansir di Gulf News, Ahad (21/5/2023), dalam rangka memastikan keselamatan dan pemeliharaan jalan, wakil menteri melakukan perjalanan melintasi enam kota selama dua hari.

Dalam upayanya itu, salah satu ruas jalan yang termasuk adalah jalan raya yang menghubungkan ibu kota Riyadh dan Taif di Arab Saudi barat. Tur inspeksinya ini juga membawa ia ke tempat-tempat suci, Makkah dan Madinah.

Dalam beberapa pekan terakhir, Arab Saudi telah meningkatkan persiapan untuk musim haji yang akan datang. Jumlah jamaah tahun ini akan dipulihkan seperti pra-pandemi.

Kelompok jamaah haji pertama diharapkan akan tiba di Arab Saudi mulai hari ini, Ahad (21/5/2023). Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz di Madinah disebut akan menerima penerbangan pertama ini.

Kerajaan Arab Saudi juga sudah mulai melarang penduduknya yang tidak memiliki izin memasuki Makkah, Senin (15/5/2023). Informasi ini disampaikan oleh Keamanan Umum Saudi.

Dalam sebuah pernyataan, disampaikan keputusan ini datang dalam implementasi peraturan haji, yang mengharuskan warga yang ingin memasuki Makkah untuk mendapatkan izin dari otoritas terkait.

Keamanan Umum juga menegaskan pedoman yang mengatur haji tahun ini akan segera diterapkan. Kendaraan dan penduduk akan diminta untuk kembali, jika mereka melakukan perjalanan tanpa izin yang diperlukan.

Adapun mereka yang diizinkan masuk adalah penduduk yang memiliki izin masuk untuk bekerja di tempat suci yang dikeluarkan oleh otoritas terkait, identitas yang dikeluarkan oleh Makkah, izin umroh, atau izin haji.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement