REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Doa adalah senjata bagi orang-orang yang beriman. Doa dapat dipanjatkan setiap waktu oleh siapapun, tanpa mengenal derajat dan martabat. Allah SWT akan selalu menerima doa-doa hamba-Nya, termasuk hamba yang ingin rezekinya dipemudah dan utangnya terlunasi.
Bagi muslim yang rutin mengamalkan bacaan doa dan dzikir ini, maka keinginan tersebut dapat dikabulkan oleh Allah SWT. Berikut bacaannya:
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ
Laa haula wala quwwata illa billah aliyil adzim
Artinya: "Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”
Syaik Nawawi Banten menjelaskan, salah satu keistimewaan kalimat Hauqalah ini adalah apa yang disebutkan di dalam Fawaidus Syarji. Dalam hadits riwayat Ibnu Abid Dunya, dengan sanad tersambung hingga Rasulullah SAW, beliau bersabda:
Man qola la la haula wala quwwata illa billahil aliyyil azhim miata marrotin di kulli yaumin lam yushibahu faqirun abadan
Artinya: "Barang siapa merutinkan membaca Laa Haula Wala Quwwata Illa Billah Aliyyil Adzim sebanyak 100 kali setiap hari, maka ia tak akan pernah ditimpa kefakiran selamanya."
Syekh Nawawi Al Bantani dalam kitabnya Syarah Kasyifatussaja menjelaskan makna hauqalah La haula wala quwwata illa billahil aliyil adzim bahwa artinya tidak ada kemampuan menghindari maksiat kecuali dengan pertolongan Allah dan tidak ada kekuatan melakukan ketaatan kecuali dengan pertolongan-Nya.
Dalam buku “Doa-Doa Mustajab Para Nabi & Rasul” terbitan Al-Kautsar Prima, Habib Sholeh bin M Al-Haddar menganjurkan umat Islam untuk mengamalkan doa ini. “Doa ini (Laa Haula Wala Quwwata Illa Billah Aliyyil Adzim) dibaca selepas sholat lima waktu, sebanyak 100 kali,” jelas Habib Sholeh.
Dia pun berharap, dengan kumpulan 101 Doa Mustajab Para Nabi dan Rasul ini dapat mewakili keinginan kita berdoa kepada Allah SWT, dan terkabulnya seluruh maksud kita. “Mintalah hanya kepada Allah dan yakinlah bahwa doa kita akan dikabulkan. Tentunya dengan tidak melupakan adab dan tata cara berdoa yang baik dan benar,” kata Habib Sholeh.