Jumat 28 Apr 2023 07:18 WIB

Dolar AS Menguat Tipis Didorong Prospek Kenaikan Suku Bunga Fed

Pertumbuhan ekonomi AS yang lebih rendah tak halangi Fed naikkan suku bunga.

Gambar skala besar dolar AS. Dolar Amerika Serikat (AS) naik tipis pada akhir perdagangan Kamis (Jumat 28/4/2023 pagi WIB), karena investor melihat kemungkinan besar kenaikan suku bunga lainnya oleh Federal Reserve pada awal Mei.
Foto: EPA-EFE/KHALED ELFIQI
Gambar skala besar dolar AS. Dolar Amerika Serikat (AS) naik tipis pada akhir perdagangan Kamis (Jumat 28/4/2023 pagi WIB), karena investor melihat kemungkinan besar kenaikan suku bunga lainnya oleh Federal Reserve pada awal Mei.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dolar Amerika Serikat (AS) naik tipis pada akhir perdagangan Kamis (Jumat 28/4/2023 pagi WIB), karena investor melihat kemungkinan besar kenaikan suku bunga lainnya oleh Federal Reserve pada awal Mei. Pertumbuhan ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan di kuartal pertama dipandang tak akan menghalangi langkah bank sentral.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,03 persen menjadi 101,5015 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,1025 dolar AS dari 1,1038 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2491 dolar AS dari 1,2457 dolar AS pada sesi sebelumnya.

Baca Juga

Dolar AS dibeli 133,9500 yen Jepang, lebih tinggi dari 133,52 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,8940 franc Swiss dari 0,8906 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3602 dolar Kanada dari 1,3646 dolar Kanada. Dolar AS turun menjadi 10,2951 krona Swedia dari 10,3410 krona Swedia.

Komite Pasar Terbuka Federal memiliki kemungkinan sekitar 87 persen untuk menaikkan suku bunga dana federal sebesar 25 basis poin lagi dalam pertemuan kebijakan moneter berikutnya pada awal Mei, menurut data dari CME FedWatch Tool pada Kamis (27/4/2023) sore.

Pelaku pasar fokus pada pertumbuhan yang lebih tinggi dari indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti pada kuartal pertama tahun ini, meskipun ekspansi ekonomi AS melambat menjadi 1,1 persen pada periode tersebut, dari 2,6 persen pada kuartal terakhir tahun 2022.

Meskipun pertumbuhan ekonomi AS lebih lemah dari perkiraan pada kuartal pertama, dolar AS memperoleh keuntungan terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis (27/4/2023), kata James Hyerczyk, analis pasar senior dengan pemasok informasi pasar FX Empire.

Sebuah laporan terpisah dari Departemen Tenaga Kerja pada Kamis (27/4/2023), menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun 16.000 menjadi 230.000 disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 22 April. Para ekonom telah memperkirakan 248.000 klaim dalam pekan terakhir.

Laporan tersebut menyiratkan pasar tenaga kerja yang masih ketat dan juga mendukung ekspektasi kenaikan suku bunga pekan depan.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement